Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SUDAH empat tahun penulis Andrea Hirata hidup tanpa telepon seluler. Ia memutuskan tidak menggunakan ponsel karena merasa terusik, terutama setelah novel Laskar Pelangi laris di pasar. Ia menerima banyak panggilan mengisi acara, seperti diskusi. Bahkan penggemarnya memintanya aktif di media sosial. Pria asal Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, itu lama-lama merasa lelah dengan aktivitas tersebut.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo