Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Para atlet anggota Polri mendapat penghargaan pin emas dari Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena prestasi mereka di SEA Games Vietnam.
Mereka mendapat izin tidak bertugas hingga berbulan-bulan untuk berfokus berlatih.
Para polisi itu kembali bertugas setelah tampil di SEA Games Vietnam.
NIZAR Zulfikar kembali berdinas di Kepolisian Daerah Jawa Timur setelah ikut mengantarkan tim bola voli putra mempertahankan medali emas di SEA Games Vietnam pada Mei lalu. Setter klub Surabaya Bhayangkara Samator itu adalah satu dari 15 atlet anggota Polri yang meraih medali di Vietnam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena prestasi mereka, Nizar dan kawan-kawan mendapat penghargaan pin emas dari Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin, 30 Mei lalu. “Sekarang kembali berdinas sambil menunggu event selanjutnya dan kapan bisa bergabung di timnas lagi jika terpanggil," kata Nizar melalui pesan WhatsApp kepada Irsyan Hasyim dari Tempo, Kamis, 16 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi berpangkat inspektur satu itu selalu mendapat kemudahan dari Korps Bhayangkara. Atlet kelahiran 12 September 1994 tersebut mengungkapkan, Polri selalu mendukung anggotanya yang berprestasi di bidang olahraga. “Proses izin gampang sekali, apalagi itu untuk membela negara. Selama mengikuti TC (pemusatan latihan) timnas, pastinya tidak berdinas," ujar setter terbaik kompetisi Proliga 2022 ini.
Arsela Nuari. Dok. Pribadi
Hal yang sama dirasakan Brigadir Polisi Dua Arsela Nuari Purnama, 25 tahun, yang meraih perunggu bersama tim nasional bola voli putri. Ia mendapat dispensasi dari Polri untuk berfokus menjadi atlet berprestasi. “Selama mengikuti pelatihan, saya diberi keringanan dari kesatuan dan pimpinan untuk tidak melaksanakan dinas dan berfokus melaksanakan pelatihan dengan tanggung jawab," ucap atlet yang berdinas di Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri itu, Kamis, 16 Juni lalu.
Atlet yang masuk Sekolah Polisi Wanita melalui jalur prestasi pada 2017 itu bergabung dengan tim nasional pada tahun yang sama. Bertinggi badan 177 sentimeter, Arsela terjun ke Proliga pada 2013 bersama klub Manokwari Valeria Papua Barat. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan Jakarta Bank DKI dan sejak 2016 memperkuat Jakarta Mandiri Popsivo Polwan.
Kembali bertugas di Polri seusai SEA Games, Arsela berharap bisa kembali masuk tim nasional. "Sekarang sudah kembali berdinas di kesatuan, belum ada panggilan untuk pelatihan lagi," tutur blocker terbaik Proliga 2018 itu.
Atlet menembak Anang Yulianto di Lapangan Tembak Indoor, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, 6 Oktober 2021. ANTARA/Zabur Karuru
Prestasi mengagumkan diraih atlet menembak Anang Yulianto yang berulang kali harus meninggalkan tugasnya di Korps Brigade Mobil Polri untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas). Anang bersama dua rekannya mengemas medali emas di nomor 25 meter rapid fire pistol. Ia meraih emas kedua melalui nomor 25 meter standard pistol perseorangan putra.
Anang mengakui keberhasilan itu ia dapatkan berkat persiapan matang Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia. "Kami menjalani latihan secara intens sejak pertengahan 2021. Jadi kami memang dipersiapkan sejak dini untuk menghadapi SEA Games Vietnam," kata Anang, yang aktif mengikuti kejuaraan menembak sejak 15 tahun silam, Rabu, 15 Juni lalu.
Anggota Pasukan Gegana Korps Brimob berpangkat ajun inspektur satu itu tak menghadapi masalah izin berlatih dari Polri. Ia mendapat kelonggaran untuk berlatih. “Saya tetap menjadi anggota Polri tanpa harus keluar dulu dalam mengikuti pelatihan terpusat. Tugas sebagai polisi tetap kami jalankan," ucap Anang, yang bergabung dengan Polri pada 1996 di Kupang dan masuk Pusat Pendidikan Korps Brimob di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, setahun kemudian.
Denri Maulidzar. Instagram.com/denrimaulidzar
Tak seperti rekan-rekannya yang kembali bertugas, pedayung Denri Maulidzar, 25 tahun, mendapat izin cuti lagi dari Polri untuk bersiap mengikuti Kejuaraan Dunia Rowing di Račice, Republik Cek, 18-25 September mendatang. "Aku ajukan permohonan dispensasi tidak masuk kantor selama enam bulan dan itu didukung banget oleh Kapolri, kapolda, dan kapolres," ujar Denri lewat sambungan telepon, Rabu, 15 Juni lalu.
Di SEA Games Vietnam, polisi lalu lintas di Kepolisian Resor Kota Bandung ini membawa pulang dua emas dari nomor lightweight men’s four bersama Mahendra Yanto, Ferdiansyah, dan Ali Buton. Bersama Ferdiansyah, Denri juga merebut emas di nomor rowing-men’s pair.
Polisi berpangkat brigadir satu ini mengatakan keberhasilannya itu ia peroleh karena persiapan matang dan dukungan Polri. Ia menjalani pelatihan nasional sejak 2020 agar bisa tampil maksimal di Vietnam. "Syukurnya, atasan di Polri mendukung dengan memberikan dispensasi tidak ke kantor selama pelatnas," ucapnya.
Denri bergabung dengan pelatnas dayung pada 2014. Setahun berlatih, ia merebut dua emas dalam SEA Games 2015 di Singapura. Atas prestasinya itu, Kepolisian Daerah Jawa Barat menawarinya mengikuti sekolah polisi negara (SPN) di Lembang, Bandung Barat. "Saya terhitung lulusan SPN tahun 2018,” tutur Denri, yang meraih satu emas dalam SEA Games 2019 di Filipina.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo