Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menghayati Covid-19

Pengalaman Profesor David Handojo Muljono menangani Covid-19 lengkap sudah. Selain meneliti virus corona dan merawat pasien, Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ini juga menjadi penyintas Covid-19 setelah terinfeksi corona.

31 Juli 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Profesor David Handojo Muljono di Laboratarium Lembaga Eijkman, Jakarta, 17 November 2020./TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBAGAI ilmuwan dan dokter yang berkutat dengan Covid-19, Profesor David Handojo Muljono punya pengalaman komplet. Selain meneliti SARS-CoV-2 dan menangani pasien yang terinfeksi virus corona, Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Bidang Penelitian Translasional ini juga menjadi penyintas Covid-19. Ia dinyatakan sembuh setelah 20 hari dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta Pusat. "Saya terkena varian delta," kata David, 67 tahun, saat dihubungi, Senin, 26 Juli lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Varian delta adalah salah satu galur virus corona yang kini mendominasi penularan Covid-19 di Indonesia. Infeksi varian delta membuat kondisi sakitnya serius. Dengan saturasi oksigen sempat merosot, dokter spesialis penyakit dalam ini dirawat di ruang high care unit lebih dari sepekan. Ia juga mesti menggunakan alat bantu pernapasan high flow nasal cannula—satu level sebelum ventilator. "Efeknya masih lelah sekali," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

David telah divaksin penuh. Menurut dia, kadar antibodi tubuhnya juga tinggi. Ia menduga tertular dari sopirnya yang pernah demam. Di daerah tempat tinggal pengemudinya itu banyak penduduk yang terkena Covid-19. Bahkan, kata David, sopirnya diketahui menulari ibu mertuanya hingga meninggal. Ia tak yakin tertular dari pasien karena selalu memakai alat pelindung diri level tiga.

Meski vaksinasi tak mencegahnya tertular Covid-19, David meminta masyarakat segera disuntik vaksin. Apalagi varian delta menyebabkan risiko kematian tinggi, terutama jika penderita memiliki komorbid. Belum lagi risiko mengalami long Covid bagi penyintas sepertinya. "Saya bukan cuma teori, mengajar, meneliti, tapi juga menghayati Covid-19," ucapnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus