Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bagus Kahfi tak mempersoalkan berlebaran di negeri orang karena ingin berfokus mengejar karier sepak bola di Eropa
Tahun ini, ia harus berlatih bersama pemain Utrecht di hari Lebaran.
Dia tidak bisa menyalakan petasan setelah menunaikan salat id di Belanda.
AMIRUDDIN Bagus Kahfi Alfikri harus melewatkan empat kali Lebaran di kampung halamannya di Magelang, Jawa Tengah. Ia berada di Inggris untuk mengikuti program Garuda Select I dan II pada 2019-2020. Sejak awal 2021, Bagus juga tak bisa mudik karena bergabung dengan klub Belanda, FC Utrecht. "Waktu di Inggris tidak sempat merasakan suasana Lebaran karena harus berlatih," ujar Bagus kepada Irsyan Hasyim dari Tempo melalui sambungan telepon, Rabu, 11 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahun pertamanya di Belanda, Bagus sempat menunaikan salat id di musala milik komunitas muslim asal Indonesia, Stichting Generasi Baru. Untuk Lebaran 2022, ia tidak sempat merasakan momentum salat id dan halalbihalal karena harus berlatih dengan pemain FC Utrecht.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komunitas Indonesia, kata Bagus, menyewa Sportpark Overvecht-Noord, Utrecht, untuk menggelar acara musik. Mereka menyediakan makanan khas Indonesia, seperti soto ayam, sate, nasi rames, dan lontong sayur. “Habis berlatih sempat ke sana, tapi acaranya sudah selesai, jadi enggak sempat ikut," ujarnya.
Ia mengaku tak masalah berlebaran di negeri orang karena ingin berfokus mengejar karier sepak bola di Eropa. Namun ada kebiasaan unik yang tidak bisa ia lakukan saat berlebaran di Negeri Kincir Angin, yaitu menyalakan petasan setelah menunaikan salat id.
Bagus kini sedang berada di Yunani untuk mencari klub baru setelah manajemen FC Utrecht tidak memperpanjang kontraknya pada awal Mei lalu. Ia bertekad tetap bermain di Eropa. Bagus meminta agennya, Fardy Bachdim, untuk mencarikan klub yang cocok. "Saya masih mau terus berkarier di luar negeri selama mungkin," ucap saudara kembar pemain Barito Putera, Bagas Kaffa, itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo