SEJAK Inspektur Rachman -- film pertamanya, tahun 50-an --
sampai dengan Bulan Madu -- film terakhirnya, selesai tahun
lalu -- bintang film dan sandiwara ini boleh dikata tak bekerja
di lain bidang. Dalam Festival Film Indonesia 1978 ia pun
memperoleh piala khusus penghargaan untuk dedikasinya itu.
Sebelumnya, tahun 1965, memperoleh penghargaan sebagai pemeran
pembantu terbaik dalam film Lewat Jam Malam.
Tapi ia lebih dikenal tahun-tahun belakangan ini sebagai bapak
dari "Keluarga Marlia" di teve. Menurut Marlia Hardy, Awaluddin,
64 tahun, mendapat bagian honor terbesar dalam grup sandiwara
ini. "Pak Awal itu 'kan bintang yang sudah terkenal, sudah
berpengalaman. Jadi wajar kalau saya memberikan bagian
terbesar," kata Bu Mar. Dan memang kehidupan sehari-hari tokoh
yang antara lain pernah menjadi Direktur Muda Gema Masa Film dan
anggota Dewan Film Nasional itu (lahir di Padang 11 November
1916), sangat patut mendapat sumbangan kenangan.
Dan "Keluarga Marlia" memang merasa sangat kehilangan, ketika
Ahad akhir Februari lalu "bapak" mereka meninggal. Penyakit yang
diidapnya memang berat: jantung, tekanan darah rendah dan
kencing manis. "Bapak sakit jantung sudah 5 tahun lalu. Tapi
menderita serangan hebat baru 6 bulan belakangan ini," tutur
Marsih, 43 tahun, anak sulungnya.
Dan rumah yang amat sederhana, yang terasnya telah berdiri
miring, di hari Seninnya, menjelang jenazah diberangkatkan penuh
sesak dengan handai tolan almarhum. Tentu, "Keluarga Marlia"
pun hadir Sofia, Endang Mustikawati, Tuti Heryani, Masngudi dan
Marlia Hardy. Gang sempit di Kampung Tanah Manisan, Jatinegara,
Jakarta Timur itu hari itu dihadiri banyak tokoh film dan
orang-orang TVRI.
Almarhum meninggalkan seorang istri, dua anak dan delapan cucu
-- mereka itu semua berteduh di satu atap di rumah itu. Ruminah,
52 tahun, istri almarhum kini telah sulit diajak bicara --
pendengarannya telah sangat berkurang.
Senin itu jenazah dimakamkan di Karet -- seperti permintaannya
sendiri kala masih sakit-sakitan. "Bapak cuma pesan, agar
dikubur di Karet, agar kumpul dengan kakek," kata Marsih.
Kepada Marlia Hardy, menurut Bu Mar "Pak Awal beberapa waktu
sebelum ini pesan pada saya, agar tak mengeluarkan anggota
sandiwara, kalau tak yang bersangkutan minta keluar sendiri."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini