KRISIS Iran, intervensi Soviet di Afghanistan, dan Yaman Selatan
pro-Soviet --semua perkembangan itu membuat perhatian dunia
tertarik ke Oman, suatu negara Teluk Persia, yang strategis
letaknya. TEMPO menginterpiu Sultan Qaboos yang memerintah Oman
selama 10 tahun terakhir ini. Petikan wawancara:
Dalam 10 tahun ini Yang Mulia membawa banyak kemajuan di Oman.
Seberapa jauh kemajuan itu mengganggu cara hidup tradisional?
Saya sangat memperhatikan supaya pembangunan di negeri kami, dan
terutama penyerapan gagasan dan teknik modern, dilaksanakan
dalam kerangka Islam dan tradisi kami. Kami telah bekerja atas
prinsip bahwa kami harus menerima pengaruh modern yang sehat dan
masuk dalam kerangka tadi serta menolak segala hal yang
bertentangan.
Sebagian orang merasa bahwa suatu pertumbuhan ekonomi yang
cepat, berbarengan dengan kehadiran teknologi asing di negeri YM
mungkin akan menjurus ke kerusuhan sosial, bahkan mungkin
menyulut revolusi. Seperti telah saya katakan, pembangunan di
negeri kami telah direncanakan secara teliti supaya terjamin
pelaksanaannya sesuai dengan keyakinan Islam kami. Jadi, karena
kebijaksanaan ini terutama berlaku pada struktur sosial di
negeri kami, tidak akan timbul persoalan sosial seperti yang
anda sebut tadi.
Sebagai akibat intervensi Soviet di Afghanistan, betulkah YM
sudah memberikan izin pada Amerika Serikat untuk memakai bekas
pangkalan udara Inggris di Masirah? Kesultanan ini tidak akan
mengizinkan kehadiran pasukan asing di Oman. AS, sebagaimana
lazim dengan negara sahabat lainnya, boleh memanfaatkan
fasilitas yang ada sekarang, yaitu mengisi bahan bakar pesawat
terbang dan kapal dalam transit.
Bagaimana pandangan YM mengenai kemungkinan suatu pakta
pertahanan bersama dengan negara Teluk (Persia) lain?
Saya mendorong segala cara mengembangkan kerjasama antara
Kesultanan ini dan negara-negara saudara kami di Teluk ini. Soal
ini dibicarakan terus-menerus.
Kami mendengar Yaman Selatan makin bergantung pada Uni Soviet
dan para penasihat militernya. Apakah hubungan ini suatu ancaman
langsung bagi Oman?
Memang benar. Pangkalan Soviet yang kuat di Yaman Selatan
sekarang merupakan ancaman bukan hanya bagi Kesultanan ini tapi
juga bagi seluruh kawasan ini. Dalam perjanjian kedua negara itu
yang ditandatangani di Moskow baru-baru ini Yaman Selatan pada
hakekatnya ada di bawah telapak Uni Soviet.
Bagaimana sebenarnya sikap Oman terhadap perjanjian Camp David?
Kesultanan ini sudah tercatat mendukung perjanjian Camp David,
dan kami akan mendukungnya. Saya berpendapat bahwa perjanjian
itu suatu langkah pertama yang bernilai dalam mencari
penyelesaian damai dan terhormat bagi masalah Timur Tengah.
Saya berpendapat setiap jalan harus terus dirintis untuk mencari
penyelesaian ini.
Pandangan YM terhadap perjuangan rakyat Palestina?
Kami sepenuhnya membantu perjuangan rakyat Palestina untuk
memulihkan sepenuhnya hak dan kehormatan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini