INI cerita Bacharuddin Jusuf Habibie, 57 tahun, di sebuah pesta Selasa pekan lalu di Hotel Le Meridien, Jakarta. "Waktu itu saya sedang umrah, akhir tahun. Datang faks dari rumah. Ada permintaan wawancara oleh majalah Forum Keadilan sehubungan dengan pemberian gelar Tokoh Nasional 93," cerita Habibie. "Saat itu saya baru pertama kali tahu ada majalah Forum Keadilan." Spontan hadirin, di antaranya Akbar Tandjung, tokoh Petisi 50 Ali Sadikin dan A.M. Fatwa, juga Brigjen (Pol.) Nyonya Roekmini, tertawa gerr. Alasan Habibie, dia tak sempat membaca begitu banyak koran dan majalah yang ada sekarang ini. Waktunya habis untuk membaca perkembangan iltek sampai mendalami mikroekonomi. Pesta penobatan Habibie sebagai Tokoh Nasional 93 versi Forum memang meriah. Ia dipilih, antara lain, karena mencairkan kebekuan antara Pemerintah dan kelompok Petisi 50. Sebagai kenangan, Habibie menerima piala berbentuk lempeng keemasan. Ia juga menorehkan tanda tangannya di lukisan bergambar dirinya. "Pemilihan ini bukan rekayasa saya, lo," kata Menteri Negara Riset dan Teknologi yang juga Ketua ICMI itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini