Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAK seperti kebanyakan teman-teman seusianya, atlet taekwondo putri Defia Rosmaniar masih mengakrabi diary. Ia sesekali mencurahkan keluh-kesahnya dalam buku catatan hariannya. "Saya menulis karena saya pikir hal itu lebih bermanfaat daripada bermain gadget," ujar Defia, 25 tahun, Kamis, 6 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peraih medali emas Asian Games 2018 ini menuturkan, ia menulis catatan harian untuk mengisi waktu luang. Selain menuangkan perasaannya, atlet asal Bogor, Jawa Barat, ini kadang mengabadikan suasana latihan yang dilakoninya setiap hari. "Apalagi kalau sedang mumet latihan, kadang-kadang aku tulis," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Defia Rosmaniar. Instagram.com/defiarosmaniar
Alumnus Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta ini mengungkapkan, menulis catatan harian bisa menjadi terapi di tengah rasa jenuhnya menjalani rutinitas berlatih taekwondo. Defia kerap menulis ketika sedang mengikuti pemusatan latihan nasional. Semua catatan harian itu ia simpan dengan rapi. Meski sudah membuat hingga puluhan tulisan, ia belum tertarik menerbitkannya.
Defia berencana memilah tulisannya antara yang bersifat personal serta membahas kehidupan sehari-hari dan seputar olahraga yang ia tekuni. Ketika kelak berubah pikiran, ia ingin menerbitkan tulisan-tulisannya tentang taekwondo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo