Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Dirawat di rumah sakit

Slamet rahardjo, dirawat di rumah sakit al. ada pembuluh darah yang pecah akibat bekas luka didadanya pementasan drama perempuan pilihan dewa yang disutradainya tak sempat dilihatnya. (pt)

8 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERKAT permainannya dalam film Ranjang Pengantin, Slamet Rahardjo berhasil meraih gelar aktor terbaik 1974. Di sana, pelaku utama ini ada memainkan adegan muntah darah yang meyakinkan. Dan sekarang, aktor krempeng ini harus mengulang adegan secara sungguhan di rumah sakit AL. Ia benar-benar sakit. Di pintu masuk kamarnya tertulis "Pasien Slamet Rahardjo Belum Boleh Ditengok". Hanya team dokter dan sutradara Teguh Karya saja yang boleh masuk. "Slamet ini suka emosionil", kata Teguh, "sedih sedikit, blooding senang sedikit, blooding lagi". Dua pekan lalu, ketika grup Teater Populer latihan terakhir di TIM untuk pementasan drama Perempuan Pilihan Dewa, Slamet masih hadir. Ia memang sutradaranya, tugas yang buat pertama kali dipercayakan oleh Teguh kepadanya. "Eh, mendadak ia sakit. Tentu saja kami semua kalangkabut", ucap Teguh. Segera Slamet diangkut ke RSAL. Dan di sana ia terus-terusan muntah darah, konon sampai diperlukan 3 balok es untuk mengganjalnya. Menurut team dokter, Slamet tidak terkena TBC. "Ada pembuluh yang pecah, akibat bekas luka di dadanya", tambah Teguh. Tapi sekarang Slamet sudah tampak membaik. Sudah boleh duduk tapi belum boleh banyak bicara. Dan harus istirahat 3 bulan lagi. "Sayang, karyanya yang pertama dan gemilang sebagai sutradara drama--Tak sempat dilihatnya", kata Teguh sedih campur bangga. Selama seminggu main di TIM, drama Perempuan Pilihan Dewa memang luber oleh penonton. Tak sedikit yang kehabisan karcis, bahkan sampai-sampai kursi Teater Arena ditambah 50 biji lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus