BERKAT permainannya dalam film Ranjang Pengantin, Slamet
Rahardjo berhasil meraih gelar aktor terbaik 1974. Di sana,
pelaku utama ini ada memainkan adegan muntah darah yang
meyakinkan. Dan sekarang, aktor krempeng ini harus mengulang
adegan secara sungguhan di rumah sakit AL. Ia benar-benar sakit.
Di pintu masuk kamarnya tertulis "Pasien Slamet Rahardjo Belum
Boleh Ditengok". Hanya team dokter dan sutradara Teguh Karya
saja yang boleh masuk.
"Slamet ini suka emosionil", kata Teguh, "sedih sedikit,
blooding senang sedikit, blooding lagi". Dua pekan lalu, ketika
grup Teater Populer latihan terakhir di TIM untuk pementasan
drama Perempuan Pilihan Dewa, Slamet masih hadir. Ia memang
sutradaranya, tugas yang buat pertama kali dipercayakan oleh
Teguh kepadanya. "Eh, mendadak ia sakit. Tentu saja kami semua
kalangkabut", ucap Teguh. Segera Slamet diangkut ke RSAL. Dan di
sana ia terus-terusan muntah darah, konon sampai diperlukan 3
balok es untuk mengganjalnya.
Menurut team dokter, Slamet tidak terkena TBC. "Ada pembuluh
yang pecah, akibat bekas luka di dadanya", tambah Teguh. Tapi
sekarang Slamet sudah tampak membaik. Sudah boleh duduk tapi
belum boleh banyak bicara. Dan harus istirahat 3 bulan lagi.
"Sayang, karyanya yang pertama dan gemilang sebagai sutradara
drama--Tak sempat dilihatnya", kata Teguh sedih campur bangga.
Selama seminggu main di TIM, drama Perempuan Pilihan Dewa memang
luber oleh penonton. Tak sedikit yang kehabisan karcis, bahkan
sampai-sampai kursi Teater Arena ditambah 50 biji lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini