Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI luar rutinitasnya sebagai atlet menembak, Diaz Kusumawardani menggandrungi kegiatan jalan-jalan. Setiap tahun, dara kelahiran Surabaya ini dapat mengunjungi Eropa hingga dua kali. Negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura bisa dia sambangi setiap tiga bulan. “Jadi boleh-boleh saja, dong, kalau aku bilang aku travel junkie,” kata Diaz, 25 tahun, saat dihubungi, Rabu, 6 Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melancong menjadi semacam kegiatan yang adiktif baginya. Perjalanan wisata ke Singapura pada 2015 menjadi titik awal kegemarannya tersebut. Sejak itu, ia telah mengunjungi berbagai negara, antara lain India, Jerman, Swiss, dan Turki. Melalui Instagram, ia acap berbagi tip perjalanan ketika mengunjungi suatu daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diaz, yang tampil dalam Olimpiade London 2012 pada usia 16 tahun, melakoni perjalanan paling seru ketika berlibur ke Swiss dua tahun lalu. Ia terpesona oleh pemandangan Pegunungan Alpen. “Negaranya maju, transportasinya lengkap, udaranya sejuk dengan banyak pilihan destinasi,” ujar Diaz.
Lain halnya saat ia menyambangi Kota Mumbai, India. Diaz merasa tidak tahan dengan tingginya tingkat polusi udara di kota berpenduduk 22 juta jiwa itu. Pengemudi kendaraan bermotor yang terlalu sering memencet klakson juga membuat jalanan kota itu sangat berisik dan membikin Diaz tidak nyaman selama di sana.
Pandemi Covid-19 membuat Diaz mengurungkan keinginannya mengunjungi Jerman. Selain dalam rangka liburan, ia semula berencana mencari beberapa peralatan latihan yang hanya bisa didapatkan di negara itu. “Sekalian training camp untuk persiapan Olimpiade Tokyo,” tutur Diaz.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo