Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Demi Hewan Kesayangan

Sejumlah atlet dan aktivis memelihara hewan selama masa pandemi. Febri Diansyah dan Melati Daeva Oktavianti memelihara kucing, Windy Cantika hobi memelihara ular.

7 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Febri Diansyah di kediamannya di Jakarta, 6 Agustus 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FEBRI Diansyah memiliki hobi baru sejak kedatangan tamu tak diundang dua bulan lalu. Saat itu, mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ini mendapati kucing mengeong keras di depan pintu rumahnya. Kucing calico betina itu selama ini kerap berkeliaran di kompleks perumahannya. Tapi kemunculannya pagi itu berbeda. "Ternyata ia mau numpang melahirkan. Akhirnya kami carikan tempat," kata Febri, 38 tahun, lewat pesan WhatsApp, Kamis, 5 Agustus lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bertempat di kardus bekas belanjaan dengan alas kain, kucing itu melahirkan tiga anak berbeda warna. Anak-anak Febri memberikan nama Cibi untuk anak kucing berwarna putih, Ciba untuk yang hitam, dan Cibo untuk anak kucing oranye. Adapun induknya dipanggil "Puscing", akronim dari Pus Kucing. Febri yang awalnya hanya memberi tempat untuk melahirkan akhirnya memelihara satu keluarga kucing itu. Ia membelikan makan, tempat tidur, hingga pasir dan "toilet" secara online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kehadiran Cibi, Ciba, dan Cibo—yang kerap mereka sebut Cibs—membawa keseruan di kediaman Febri. Kucing-kucing kecil itu menyebalkan karena kerap buang hajat sembarangan. Namun ketiganya, yang senang tidur di kursi atau ban mobil, kini menjadi teman bermain anak-anak Febri. "Cibs juga sering nemenin webinar. Gue kadang sedang webinar tiba-tiba ada bau pesing. Asem, ha-ha-ha...," ujar aktivis antikorupsi yang berkarier di kantor hukum Visi Integritas ini.

Memelihara kucing juga memberikan pengalaman baru baginya. Sebelumnya, Febri dan keluarganya hanya memberi makan kucing-kucing kompleks yang sesekali ada di teras rumah. Sejak masih bekerja di KPK, ia memelihara ikan di kolam dan akuarium. Membesarkan ikan membantunya menenangkan pikiran. "Kalau kehadiran Cibs membuat anak-anak senang," ucap Febri.

Bagi peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah, hobi memelihara hewan telah diakrabinya sejak kanak-kanak. Lifter putri berusia 19 tahun ini pernah memelihara ular dan burung hantu di rumahnya. Ketertarikan itu berawal ketika ia rutin mengikuti kakaknya, Sandy Zaenul, berbelanja pakan reptil di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. "Di situ saya menyukai hewan-hewan yang rada aneh," kata Windy, Rabu, 4 Agustus lalu.

Windy Cantika Aisah bersama hewan peliharaannya. Dok. Pribadi

Meski telah sibuk menjadi atlet angkat besi, Windy tetap menyalurkan hobinya memelihara binatang. Ia bahkan sempat membawa peliharaannya, seperti kucing, kura-kura, dan ikan arwana, ke pusat pelatihan nasional (pelatnas) angkat besi di Wisma Kwini, Jakarta Pusat. Ia menamai kucing kesayangannya Ucup. Adapun kura-kuranya dipanggil Miming.

Windy sempat memboyong hewan kesayangannya ke pelatnas karena mereka membantu mengembalikan mood setelah ia jenuh berlatih. Dia senang melihat tingkah lucu hewan peliharaannya. Namun, selama mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade, peraih medali emas SEA Games 2019 ini memulangkan semua hewan kesayangannya ke Bandung.

Pebulutangkis ganda campuran Melati Daeva Oktavianti juga memiliki hewan peliharaan di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Ia membawa dua ekor kucing ras bernama Beben dan Bubun. "Saya pertama kali mengadopsinya Februari lalu sepulang dari Thailand," ujar Melati, Rabu, 4 Agustus lalu.

Melati Daeva Oktavianti bersama kucing peliharaannya. Dok. Pribadi

Melati, 26 tahun, sebenarnya lebih menyukai anjing. Tapi, karena tidak memperoleh izin, atlet peringkat keempat dunia ini beralih merawat kucing. Ia membuat akun Instagram @Bebendud untuk mengabadikan momen bersama kucingnya. Tak jarang dua kucingnya bermain dengan atlet lain di asrama putri.

Untuk perawatan, juara All England 2020 ini menjaga makan dan vitamin agar Beben dan Bubun tak gampang terserang penyakit. Melati tidak menjadwalkan pemeriksaan rutin ke klinik hewan. "Selagi tampak sehat, perilakunya normal, dan enggak ada gejala aneh, tidak terlalu rutin cek ke dokter," tuturnya.

Beben dan Bubun tak sendirian di pelatnas. Rekan sesama atlet Melati, Marsheilla Gischa Islami, juga mengadopsi kucing sejak Mei lalu. Kucing jenis persia scottish itu bernama Tobi. Usianya belum genap tiga bulan. "Selama pandemi, kami enggak boleh keluar dan bosan. Akhirnya mencari hiburannya kucing saja," kata Gischa, 24 tahun, Kamis, 5 Agustus lalu.

Marsheilla Gischa Islami bersama kucing peliharaannya bernama Tobi dan Bubund. Dok. Pribadi

Ia tertarik mengadopsi Tobi karena bentuk telinganya yang lucu. Menurut dia, daun telinga yang melengkung ke bawah merupakan ciri khas kucing ras scottish. Untuk nama Tobi, Gischa terinspirasi dari hadiah boneka yang diberikan pacarnya, Muhammad Reza Pahlevi Isfahani, yang juga atlet bulu tangkis.

Gischa juga membuat akun Instagram untuk Tobi dengan nama @Diary.tobi. Juara Taiwan Open 2018 ini gemar mengunggah foto-foto lucu dan keseharian kucingnya itu sekaligus untuk dokumentasi. Tobi yang mungil dan penurut kerap digendong atlet putri lain. "Mereka gemes sama tingkahnya Tobi yang takut dengan suara keras dan bayangannya sendiri. Itu lucu banget dan sangat menghibur," ucap Gischa.

MAHARDIKA SATRIA HADI, IRSYAN HASYIM

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus