Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUKU kumpulan artikel seni Goenawan Mohamad berjudul Rupa, Kata, Obyek dan yang Grotesk: Esai-esai Seni Rupa dan Filsafat Seni (1961-2021) tampak artistik. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Gang Kabel itu memiliki dua kover dengan warna berbeda: hitam dan putih. Pada kover versi hitam terpampang lukisan GM—sapaan Goenawan Mohamad—berjudul Di Masa Pandemi. Kover buku ini menampilkan seorang berjas berkepala burung dengan paruh panjang. Sementara itu, sampul yang putih menampilkan lukisan GM berjudul Monyet tanpa teman. Keduanya adalah lukisan yang dibuat Goenawan Mohamad pada tahun ini.
“Isi buku itu sama. Cuma kovernya yang berbeda. Ada 40 artikel GM tentang seni di situ,” kata Hendro Wiyanto, pengamat seni rupa yang memberi kata pengantar dalam buku tersebut. Dalam acara launching buku tersebut, Jumat, 30 Juli lalu, di Salihara Hendro mengatakan esai-esai seni rupa Goenawan Mohamad adalah suatu jenis esai yang ditulis dari sudut pandang seorang penyair yang bergulat dengan masalah estetika dan teks-teks filsafat. Dalam kata pengantarnya sendiri Hendro mengemukakan bahwa dalam esai-esai seninya GM selalu menekankan ada hubungan yang sangat dekat antara puisi dan imaji, juga sebaliknya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo