Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Direktur PT Telkom Indonesia, Garuda Sugar-do, gagal mencapai Pulau Miangas, Kamis dua pekan lalu. Padahal semangatnya meresmikan fasilitas telekomunikasi di salah satu pulau terluar- Indonesia itu membara betul. Ren-cananya, Garuda akan me-la-kukan video-conference de-ngan Presiden Susilo Bambang Yu-dho-yono, yang ada di Cibinong.
Tak mudah mencapai pulau berpenduduk 678 orang itu. Naik pesawat tak ada landasan. Pulau itu hanya seluas 3,15 kilometer persegi. Naik helikopter takut kehabisan bahan bakar. Alhasil, Garuda memutar melalui Davao, Filipina. Lewat laut, jarak 150 kilo-meter itu bisa ditempuh kurang lebih tujuh jam.
Tapi bukan main kaget rombongan berisi 24 orang itu. Bukan kapal besar yang muncul, tapi perahu kayu nelayan. Dengan perahu sekecil itu, ruang untuk sekadar meletakkan mi instan, bantal, handuk, dan parabola- berdiameter 1,2 meter—modal- berkomunikasi dengan Presi-den-—pun tak ada.
Rupanya juru mudi menangkap gelagat kekhawatiran beberapa anggota rombongan itu. ”Santai saja, kami biasa menangkap ikan di daerah ini,” begitu kata sang juru mudi. Ada lampu? Dia menunjuk petromaxnya. ”Di situ saya mulai khawatir,” tutur Garuda.
Dari pinggir pantai, Pangdam Wirabuana Mayjen Arif Budi Sampurno menghubungi Pre-siden. ”Utamakan keselamatan,” kata Presiden Yudhoyono. Garuda pun mengurungkan misi he-roik Tim Merah Putih Telkom itu. Ia kembali ke daratan, dan berjanji mempersiapkan perjalan-an -de-ngan lebih matang, de-ngan kapal Angkatan Laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo