MENTERI P&K Daoed Joesoef mendongeng. Sekitar 400 murid duduk di
halaman Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Lebak Bulus, Jakarta,
ketika Daoed menceritakan kisah anak durhaka Malin Kundang.
"Malin Kundang dari mana?" tanya Pak Daoed. "Sumatera," sahut
seorang anak.
Di hari Minggu pagi itu, Seto Mulyadi, sengaja mengundang
Menteri Daoed Joesoef ke Lebak Bulus memenuhi acara 'Kak Seto
Mendongeng', yang juga dimeriahkan penyanyi Dina Mariana dan
sulap Pak Tepong. Berkat dorongan Emaklah, kata Daoed, sejak
usia 11 tahun dia suka dongeng dan baca. Dengan bekal uang dari
Emak (panggilan untuk ibunya), Daoed kecil melalap berbagai buku
-- berbahasa Belanda dan Inggris.
"Ayah yang jarang tersenyum ternyau senang," cerita Menteri
Daoed, jika ia memenuhi permintaan menceritakan kembali buku
yang dibacanya. Untuk menunjukkan kasih sayang, demikian dia
menghimbau, hendaknya kaum ibu lebih sering mendongeng buat
anak-anaknya. "Saya sendiri berangan-angan menulis cerita
anak-anak seperti Christian Andersen jika pensiun kelak,"
katanya. Nah, kapan pensiun?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini