Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Stella Christie, dari Frida Kahlo sampai Agatha Christie

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengekspresikan kekagumannya pada Frida Kahlo via anting.

17 Januari 2025 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie di kantor Tempo, Jakarta, 8 Januari 2025. Tempo/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengekspresikan kekagumannya pada Frida Kahlo lewat anting.

  • Dia menikmati karya seni lukis Frida Kahlo untuk menyeimbangkan kerja otaknya.

  • Stella juga melahap novel-novel Agatha Christie sebagai hiburan.

ADA hal yang membuat awak redaksi Tempo salah berfokus saat Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengunjungi kantor Tempo di Palmerah, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025. Di tengah diskusi tentang aneka topik, dari penghapusan tunjangan kinerja dosen hingga rencana pembangunan SMA Unggulan Garuda, sejumlah peserta malah kasak-kusuk penasaran terhadap anting Stella.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petang itu, guru besar Tsinghua University, Beijing, Cina, tersebut mengenakan anting sepanjang 5 sentimeter bergambar foto Frida Kahlo. Stella mengagumi pelukis legendaris asal Meksiko tersebut. “Dia selalu menerima dirinya dengan antusias sebagai perempuan. Jadi, sebagai feminis, bukan kita harus selalu sama seperti laki-laki,” kata perempuan 46 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai pakar ilmu kognitif—mempelajari pikiran, otak, dan perilaku manusia—hari-hari Stella diisi hal-hal eksak yang menuntut kerja otak kirinya. Karya-karya Frida Kahlo menjadi penyeimbang kerja otak kanannya.

Hiburan lain adalah membaca buku karya Agatha Christie. Kebetulan nama belakangnya sama dengan pengarang tersebut. Hobi ini dia jalani sejak kecil. Judul favoritnya adalah Murder on the Orient Express. Novel ini terbit perdana pada 1934 dan dijadikan film dengan judul yang sama pada 2017. Buku fiksi itu mengisahkan upaya Hercule Poirot menyingkap pembunuhan di kereta yang melintas dari Turki ke Yugoslavia.

Bagi Stella, kisah-kisah kriminal itu mengajak pembaca ikut berpikir secara runtut untuk memecahkan masalah. “Sama seperti kerja di birokrasi, perlu cara berpikir seperti itu supaya ketemu jalan keluar suatu masalah,” ujarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ecka Pramita

Ecka Pramita

Penulis gaya hidup di Cantika.com, media online di bawah Tempo Media Group.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus