Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTRIS Poppy Sovia masih menekuni hobi mengendarai sepeda motor. Dalam waktu dekat, ia bakal mengadakan touring dengan sepeda motor. Bagi Poppy, mengendarai sepeda motor menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan sekaligus membikin rileks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Aku suka touring naik motor karena seru, bisa kena angin. Terus kalau naik motor bisa sat-set menghadapi jalur sempit dan berbatu. Selama perjalanan, aku juga bisa menikmati keindahan alam,” kata Poppy kepada Tempo, Kamis, 14 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewat hobi itu, Poppy kemudian membuat Komunitas Main Cantik Indonesia bersama teman-temannya sesama perempuan penggemar sepeda motor. “Komunitas ini adalah bentuk kepedulian kami sesama perempuan yang satu suara. Kami pengin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang sekitar,” ujar perempuan yang lahir pada 23 September 1984 itu.
Komunitas Main Cantik pernah menggelar kegiatan “Road to Kartini”. Poppy dan teman-temannya memacu sepeda motor menelusuri jalanan Jakarta dengan mengenakan kebaya saat Hari Kartini. Kegiatan itu salah satu cara mereka melestarikan busana khas Indonesia.
Mereka juga bekerja sama dengan Waste4Change mengadakan kampanye kepedulian terhadap kondisi udara Indonesia yang memburuk. “Kami bikin program bersih-bersih di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Kami juga menggunakan sepeda atau sepeda listrik untuk ikut mengurangi polusi udara,” tutur pemeran dalam film Mengejar Mas-Mas ini.
Yang terbaru, Poppy dan komunitasnya menggelar kegiatan “Jalan Cantik Pulihkan Udara” dengan memakai kembali masker ketika di luar ruangan. “Kami juga membagikan tanaman lidah mertua yang berfungsi menyerap karbon di lingkungan sekitar. Tanaman itu bisa menjadi penyaring udara alami,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo