UNTUK keempat kalinya Christine Hakim, 33 tahun, melakoni upacara peusijuek. Upacara adat Aceh ini diselenggarakan oleh Pemda Aceh, Sabtu dua pekan lalu, mengawali pemutaran perdana film Tjoet Nya' Dhien di serambi Mekah itu. Didampingi Sutradara Eros Djarot, Christine, yang hari itu mengenakan baju adat Takengon -- tempat kelahiran Tjoet -- duduk bersimpuh di permadani merah di Anjong Mon Mata, pendopo gubernuran Aceh di Banda Aeeh. Di situ, Gubernur Ibrahim Hasan dan Ketua MUI yang juga Ketua Adat Aceh, Prof. Ali Hasymi, bergantian memercikkan air ke tangan dan kepala Christine dan Eros. Lalu disusul taburan beras kuning. Christine menundukkan kepala, terpekur. Dan ketika diminta menyampaikan kesan-kesannya, mulut Christine membisu. Bibirnya hanya bergetar-getar, tak mampu mengeluarkan kata-kata, kecuali air mata yang terus mengalir deras di pipinya. Ketika Christine akhirnya bertutur, suaranya tersendat. Ia berkali-kali mengusap air mata. Kenapa Christine menangis? Kepada reporter TEMPO Tommy Tamtomo, Jumat pekan lalu, Christine berkata, "Setiap kali saya diminta berbicara mengenai Tjoet, seolah terbayang kembali bagaimana berat dan sakitnya Tjoet dan rakyat Aceh yang berjuang saat itu."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini