SALAH satu incaran dua partai politik maupun Golkar pada setiap sidang pembukaan DPR/MPR adalah mendudukkan wakil rakyat termuda di kursi pimpinan sementara. Pada sidang pem bukaan DPR/MPR periode lalu, salah satu kursi itu diduduki oleh Husein Naro, yang diorbitkan ayahnya, Ketua (waktu itu) PPP Jaelani Naro. Pada sidang pembukaan DPR/MPR hasil Pemilu 1992, 1 Oktober kemarin, kursi pimpinan sementara termuda kedua lembaga itu diborong oleh wakil Golkar. PDI, sekalipun menyebut diri sebagai partai kawula muda, gagal menempatkan wakil termuda di kursi pimpinan sementara DPR/MPR. Mau tahu wakil Golkar termuda di DPR/MPR? Dialah Dewi Paramatasari dan Rien Herdiani Alfian -- keduanya 23 tahun. Dewi anggota DPR, sedangkan Rien anggota MPR. "Ibuibu di sini (DPR) memanggil saya baby," kata Dewi, yang juga men jabat Ketua Peranan Wanita DPP AMPI. Pada hari pertama memimpin rapat paripurna DPR, Dewi mengaku cukup dibuat repot oleh busana dan sanggulnya. "Kepala saya sampai pening, karena sanggulnya terlalu berat," katanya. Dewi mengaku sudah berdandan sejak pukul 03.00. Adapun Rien, yang mulai berpolitik lewat KNPI, mengaku kesibukannya kini jadi bertambah. Tapi ia berjanji akan aktif mengikuti sidang, sekalipun sampai dini hari. "Saya sudah biasa tidur larut malam," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini