INI boleh disebut hari-hari Amerika, meski nama resminya Celebny Tennis 1987. Pelti mengundang sejumlah artis televisi AS, dan di Jakarta mereka disuruh main tenis. Sebagian bintang, masih asmg di sini, memang lumayan hhal. Lihat umpamanya, yang agak dikenal, penyanyi Dionne Warwick yang berpasangan dengan Menteri Cosmas Batubara, Ahad lalu, mengalahkan pasangan Menpora Abdul Gafur dan Morgan Britanny. Tak cuma main tenis, Sabtu malam pekan lalu mereka naik pentas di Hotel Hilton, Jakarta. Bintang dari para bintang itu tetap saja Warwick, yang memukau pengunjung dengan dua lagunya. Bmtang lain yang juga menarik perhatian malam itu Paul Wolfowitz. Ini bukan aktor, tapi Duta Besar AS di sini. Berdandan rapi Wolfowitz naik panggung, kemudian diikat dengan tambang, tambang ditarik. Salah apa dia? Tenang saja, ini sekadar pertunjukan sulap, dan Wolfowitz jadi "korban" sukarela. Tak lama kemudian, dasinya copot. Penonton tertawa. Dasi dipasang lagi, dubes yang ramah itu dipersilakan menggunting kertas di atas dasinya. "Gunting kertas menurut garis, Pak," kata tukang sulapnya, suami-istri Carisson, orang AS juga. Krek-krek-krek. Dan penonton tergelak lagi. Sebab, yang terlihat, Wolfowitz menggunting dasi bukan kertas. Lalu, "sim-sa-labim", dasi Wolfowitz utuh lagi. Wolfowitz ketawa sambil beranjak turun panggung. Si nyonya tukang sulap, sebagai ucapan terima kasih, memeluk Wolfowitz dan menciumnya setelah minta izin Nyonya Dubes. Setelah itu ia bertanya, "Pak, pukul berapa sekarang ?" Wolfowitz melirik pergelangan tangannya. Kosong. Lalu ia meraba dompetnya, lenyap. Bahkan ikat pinggangnya tak di tempatnya. Untung, cuma sulap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini