ENTAH ini kepiawaian Abu Nidal menyamar atau kecerobohan kantor berita Associated Press (AP). Yang jelas, ilmuwan asal Yordania, Abdel Qader Yassine, selama beberapa minggu hidup penuh ketegangan. Wajah Yassine, oleh AP, Januari lalu, disiarkan dengan nama Abu Nidal -- itu, teroris sempalan PLO yang terkenal dengan daftar mautnya. Akibatnya, Yassine, Direktur Riset pada Institut Arab bidang studi sosial ekonomi, terkekang geraknya. Ia berkali-kali ditahan di Eropa. Ia hidup dalam ketakutan, siapa tahu, tiba-tiba "dor" lalu ia tergeletak mati, akibat salah tembak. Maka, Yassine pun menggugat AP, meski kantor berita ini sudah meralat, dua bulan setelah kekeliruan itu. Dan perhitungan ilmuwan itu tepat. Ia menang. Kamis pekan lalu, kantor berita AS ini membayar ganti rugi, tapi tak disebutkan berapa besar. Juga belum jelas bagaimana AP yang profesional itu bisa keliru. Kerapian penyamaran Nidal ? Teroris yang dihukum mati secara in absentia oleh Arafat yang juga diincar oleh Mossad, dinas rahasia Israel, ini pernah menjalani operasi plastik di Italia. Mungkin saja ia sebenarnya pencinta ilmu, lalu mengambil wajah Yassine sebagai model.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini