Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Komika Aci Resti gemar membaca sejak kecil, meski keluarganya tidak punya uang untuk membelikannya buku.
Aci merasa kehidupannya membaik karena lebih bisa menerima diri setelah membaca Imperfect karya Meira Anastasia.
Aci Resti menerbitkan novel yang diangkat dari pengalaman pribadi, Temenan Sama Nasib.
SEJAK kecil, komika Aci Resti selalu punya cara untuk bisa membaca buku. Tumbuh di keluarga yang berpenghasilan pas-pasan, dia rajin membaca potongan majalah Bobo yang menjadi kertas pembungkus nasi uduk dagangan bibinya di pinggir barat Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat duduk di sekolah menengah pertama, Aci betah berlama-lama di perpustakaan sekolah untuk membaca buku. Pilihannya mulai bergeser dari Doraemon dan Crayon Shinchan ke novel remaja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah berpenghasilan sendiri, juara Stand Up Comedy Academy di Indonesia pada 2016 ini lebih leluasa memilih bacaan. Buku favorit dia adalah Imperfect: A Journey to Self-Acceptance karya Meira Anastasia yang dirilis pada 2018. “Buku ini sangat membantu aku belajar dan menjalani kehidupan,” kata Aci kepada Tempo, Senin, 23 Desember 2024. “Kayak nampar banget karena aku insecure dari kecil.”
Dia pun kemudian makin tertarik pada buku yang diangkat dari pengalaman pribadi. Deretan bacaan tersebut mendorong komika dengan nama lengkap Resti Surtika itu melahirkan karya. Buku perdananya, Temenan Sama Nasib, terbit pada Maret 2022. Lewat novel 160 halaman itu, Aci menceritakan perjalanan hidupnya yang berangkat dari keluarga broken home, kegagalan dan kemenangan di kompetisi stand-up comedy, sampai diajak bermain film dengan kebanyakan peran asisten rumah tangga.
Dia mengungkapkan, buku itu berisi luka masa silam yang sudah dia obati. “Sekarang bisa aku ketawain,” ujar Aci, yang kini sedang membaca Khilafah: Peran Manusia di Bumi dan Logika Agama karya Quraish Shihab. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo