INI tak ada hubungannya dengan devaluasi, bila pengusaha beken Ciputra mengaku pernah menyedot tenaga Oskar Surjaatmadja, Dirjen Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan. Bahkan itu berlangsung secara tak sengaja. Ceritanya, pada hari yang sudah diatur, kedua orang itu akan bertemu. Pada saat tiba pertemuan, Oskar ternyata masih menerima tamu lain. "Memanfaatkan waktu luang itu, saya menggerak-gerakkan anggota tubuh, sebagaimana jurus-jurus waitankung. Sambil duduk, saya gerakkan tangan, kaki, dan kepala," tutur Ciputra. Nah, begitu tamu Oskar keluar, Ciputra langsung masuk. "Sebagaimana layaknya orang bisnis, saya tentu bicara basa-basi dulu," tutur yang empunya cerita. Tetapi, ajaib, tuan rumah ternyata tak bisa diajak berbasa-basi. Pak Oskar malah diam terpaku, melongo, kira-kira setengah jam. Baru setelah itu, Dirjen itu bertanya, "Apa Pak Ci menyedot tenaga saya? Saya seperti ditarik-tarik, Pak Ci." Mendengar pengakuan itu barulah Ciputra sadar, ia baru saja melakukan gerakan olah raga gaya Tiongkok kuno (lihat Kesehatan), dan lazimnya gerakan itu mengakibatkan tenaga dalam menjadi aktif. Rupanya, tenaga dalam yang baru saja aktif itulah yang menyedot tenaga Oskar, karena Ciputra lupa menetralkan diri. Kisah tadi diceritakan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya ini mengawali ceramah (disertai peragaan) tentang waitankung, usai perayaan Natal bersama karyawan PT Grafitipers, di Gedung TEMPO Jakarta, Sabtu pekan lalu. Padahal, ia mengaku "baru kelas nol". Bayangkan, seumpama ia telah kelas VI, apa jadinya Pak Oskar?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini