Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Keluarga terbaik

Umaryadi nyotowiyono, 69, tgl 25 mei 1979 terpilih sebagai keluarga terbaik 1979. pemilihan diselenggarakan oleh yayasan scorpio. perkawinannya dengan setsoko telah berusia 38 th & menghasilkan 5 orang anak. (pt)

9 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UMARYADI Nyotowiyono (69), Sekretaris Nasional ASEAN, 25 Mei lalu di Bali Room HI menerima piala dan bermacam hadiah. Dewan Juri Badan Pemilihan Keluarga. Teladan, diselenggarakan oleh Yayasan Scorpio (dan diketuai KH Hasan Basri) memilih keluarga Umaryadi sebagai Keluarga Terbaik 1979 untuk yang sudah menempuh perkawinan 30 tahun lebih. Bersamanya terpilih 9 keluarga lainnya. Pernikahannya bersama Setsoko, gadis Jepang, 38 tahun lalu, menghasilkan 1 anak lelaki dan 4 perempuan. "Bukannya karena sombong saya kawin dengan gadis asing," katanya. "Jika waktu itu saya kawin dengan gadis pribumi, mungkm nasib saya akan menjadi lain." Tamat AMS B Yogya 1930, lalu diminta Ki Hadjar Dewantara untuk mengajar di Taman Siswa Medan. Muridnya antara lain BM Diah dan Abdullah Kamil -- kini Dubes RI di AS. 1936, sebagai wartawan Pewarta Deli berangkat ke Jepang untuk belajar. Untuk menyambung hidup mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Tinggi Bahasa Asing, Tokyo, menggantikan Mr. Soedjono. Ketika Hirosima dan Nagasaki dibom atom "saya terpaksa mengungsi ke kampung isteri saya, sebab ada ultimatum Tokyo pun mau dibom," kisahnya. Setelah 14 tahun, 1950 dipanggil pulang dan ditempatkan di Kementerian Kemakmuran. Karir diplomatiknya dimulai 1955 ketika ditempatkan di Kedubes RI di Roma sebagai Kepala Bagian Ekonomi. 1958 dipindah ke Bonn. 1962 kembali ke Indonesia dan menjabat Pembantu Menlu untuk Hubungan Ekonomi. 1967 menjadi Dubes RI di PBB, "suatu hal yang tidak saya sangka-sangka," katanya. Apa sih resep kebahagiaan keluarganya? "Kita harus selalu ingat anak-anak. Cekcok dengan isteri itu lumrah, tapi harus dijaga jangan sampai keluarga pecah. Nasib anak-anak yang harus kita perhatikan." Tentang pacaran?" Mustinya perkawinan yang diawali pacaran bisa abadi, karena ada kesempatan untuk saling mengenal. Kalau ternyata tidak cocok, perkawinan jangan dilangsungkan." Lalu apa rencananya sesudah pensiun? "Saya ingin mengajar. Membuka kursus Bahasa Inggeris. Karena jiwa guru saya masih kuat."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus