UMARYADI Nyotowiyono (69), Sekretaris Nasional ASEAN, 25 Mei
lalu di Bali Room HI menerima piala dan bermacam hadiah. Dewan
Juri Badan Pemilihan Keluarga. Teladan, diselenggarakan oleh
Yayasan Scorpio (dan diketuai KH Hasan Basri) memilih keluarga
Umaryadi sebagai Keluarga Terbaik 1979 untuk yang sudah menempuh
perkawinan 30 tahun lebih. Bersamanya terpilih 9 keluarga
lainnya.
Pernikahannya bersama Setsoko, gadis Jepang, 38 tahun lalu,
menghasilkan 1 anak lelaki dan 4 perempuan. "Bukannya karena
sombong saya kawin dengan gadis asing," katanya. "Jika waktu
itu saya kawin dengan gadis pribumi, mungkm nasib saya akan
menjadi lain."
Tamat AMS B Yogya 1930, lalu diminta Ki Hadjar Dewantara untuk
mengajar di Taman Siswa Medan. Muridnya antara lain BM Diah dan
Abdullah Kamil -- kini Dubes RI di AS. 1936, sebagai wartawan
Pewarta Deli berangkat ke Jepang untuk belajar. Untuk menyambung
hidup mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Tinggi Bahasa Asing,
Tokyo, menggantikan Mr. Soedjono. Ketika Hirosima dan Nagasaki
dibom atom "saya terpaksa mengungsi ke kampung isteri saya,
sebab ada ultimatum Tokyo pun mau dibom," kisahnya.
Setelah 14 tahun, 1950 dipanggil pulang dan ditempatkan di
Kementerian Kemakmuran. Karir diplomatiknya dimulai 1955 ketika
ditempatkan di Kedubes RI di Roma sebagai Kepala Bagian Ekonomi.
1958 dipindah ke Bonn. 1962 kembali ke Indonesia dan menjabat
Pembantu Menlu untuk Hubungan Ekonomi. 1967 menjadi Dubes RI di
PBB, "suatu hal yang tidak saya sangka-sangka," katanya.
Apa sih resep kebahagiaan keluarganya? "Kita harus selalu ingat
anak-anak. Cekcok dengan isteri itu lumrah, tapi harus dijaga
jangan sampai keluarga pecah. Nasib anak-anak yang harus kita
perhatikan." Tentang pacaran?" Mustinya perkawinan yang diawali
pacaran bisa abadi, karena ada kesempatan untuk saling mengenal.
Kalau ternyata tidak cocok, perkawinan jangan dilangsungkan."
Lalu apa rencananya sesudah pensiun? "Saya ingin mengajar.
Membuka kursus Bahasa Inggeris. Karena jiwa guru saya masih
kuat."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini