PAGI itu, 20 Mei 1979, dari sebuah mobil kolt Rendra turun
bersama isterinya yang kedua, Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat.
Keduanya memasuki gedung Pengadilan Agama, Semaki, Yogya. Ada
apa? Permohonan cerai yang diajukan Sito 9 Mei lalu, pagi itu
dikabulkan Pengadilan -- yang bersidang dengan Hakim Ketua Kyai
R. Moh. Djundi dan 2 hakim anggota. Putusan pun jatuh: sejak
hari itu mereka bukan suami isteri.
Apa alasan sebenarnya, Sito tak mau katakan. Dan sesudah
perceraian, ia tinggal di rumah orangtuanya di kompleks Kraton
Yogyakarta -- yang ditempatinya sejak memisahkan diri dari
Rendra, begitu dramawan itu keluar dari tahanan akhir tahun
lalu.
Sejak pernikahannya 12 Agustus 1970, Sito melahirkan 4 orang
anak. Soal anak ini belum ada penyelesaian: Rendra ingin
mengambil semua, Sitoresmi pun begitu. Pengadilan menyarankan
agar diselesaikan saja oleh mereka berdua secara baik-baik.
"Kalau tidak, ya terpaksa ke Pengadilan Negeri," ucap Sito.
Apakah perceraian itu karena hadirnya Ken Zuraida, isteri ketiga
Rendra? Sito tersenyum. Tentang Ken, yang kini serumah dengan
Rendra di rumah kontrak baru di Ketanggungan Wetan, Yogya, Sito
berkomentar "Sejak dulu saya dan mBak Narti (Sunarti Suwandi)
berusaha sekuat tenaga untuk menerima kehadiran Ken. Tapi sampai
sekarang belum bisa. Kalau antara saya dengan mBak Narti, tak
ada persoalan." Sunarti sendiri sudah 2 bulan ini berada di
Srilanka. "Dia ingin kerja di sana, kalau bisa," tambah Sito.
"Anak-anaknya saya yang merawat."
"Menurut Mas Willy, (panggilan sehari-hari Rendra)
perkawinannya dengan Ken itu sah. Tapi di pengadilan dia tak
bisa menunjukkan bukti. Namun saya tidak mempersoalkan itu. Saya
tidak menuntut mereka cerai, apalagi karena sekarang sudah punya
dua anak. Ini masalah kemanusiaan," katanya.
Apakah Sunarti tahu perceraian itu? "Tidak," jawab Sito. "Saya
pun tidak meminta persetujuan ayah. Saya sudah dewasa,"
lanjutnya.
Di rumah yang dulunya mesjid keluarga itu, Sito memasak sendiri.
Usaha yang dilakukannya untuk cari nafkah, sejak Rendra ditahan,
bikin kerajinan taman di Kasongan, Bantul, Yogya, dengan 5
orang anlk buah. Bikin tas kulit dan batik dengan merek T & T.
Penghasilannya dikatakan Sito sebagai cukup.
Sesudah resmi bercerai, apakah Sito masih akan tetap ikut
Bengkel Teater? "Ya," jawabnya. "Kalau saya diminta datang
latihan saya akan datang."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini