PAULA Rumokoy, 25 tahun, isteri sutradara Wim Umboh yang dulu
beberapa kali main film, memang sudah ogah bicara soal film
nasional. "Apalagi yang mau dibicarakan? "Soal mencari wajah
Indonesia?" katanya pekan lalu pada TEMPO.
Di rumahnya yang banyak pohon rindang, ia hidup cukup santai.
Bangun siang dan hanya punya satu kesibukan, yaitu mengurus
anak. Masih seperti dulu, pagi itu ia mengenakan celana panjang
putih dengan blus ungu tua yang tiga kancing atasnya terbuka.
Ruang tamunya serba putih -- warna favoritnya. Cat rumah, kipas
angin, lampu antiknya, dan benda-benda hias serta perabot
lainnya, berwarna putih. Di sudut-sudut, kembang yang segar
membikin semarak suasana. Seperti di rumah-rumah Amerika.
Wim Umboh, yang masih nampak belum sembuh benar dari sakitnya,
ketika isterinya bicara, hanya menjadi pendengar saja. Lima
bulan ia harus istirahat dan dilarang merokok oleh dokter karena
penyakit lever dan komplikasi ginjal.
"Untuk memotret tubuh bagian dalamnya, terpaksa ke Singapura. Di
sini tidak ada. Padahal kita negara kaya, dan Singapura itu
apalah . . !" kata Paula kesal. "Kalau yang sakit itu orang
miskin, bagaimana coba? 'Kan dibiarkan mati saja," lanjutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini