MUJUR tak dapat diraih, api pun tak dapat ditolak, kata orang.
Yang kena musibah adalah rumah Titiek Puspa di Jalan Sukabumi 23
A, Jakarta. Tepat di hari pertama Lebaran barusan, rumah yang
dikontraknya dari Asuransi Jiwasraya sejak 1965 itu habis
dimakan api. Agar sang ibu yang sedang ada di Jepang, tidak
kaget -- Titiek konon suka kaget-kagetan -- maka Petty
Tunjungsari, putri sulungnya yang tinggal di Pondok Indah dan
kini hamil 7 bulan, minta suaminya kirim teleks ke Jepang.
Bunyinya: 'Selamat Hari Lebaran. Kalau sudah sembuh dan tidak
ada bisnis, mohon segera pulang.'
Rupanya Titiek Puspa mencium juga ada yang tidak beres. Ia lalu
mengontak Ella, adik Petty, yang menjelaskan dengan hati-hati:
"Ah, tak ada apa-apa. Kebakaran sedikit saja, kok." Petty
bertindak cepat. Puing dan sisa barang yang terbakar segera
disingkirkannya. "Kalau Mama datang supaya tak kelewat terkejut
betul melihat rumah itu," katanya. Hingga rumah itu dari depan
tampak seolah-olah tak apa-apa, tapi dari atas
bolong-melompong.
Yang habis adalah lemari es dan sejumlah pakaian Mus Mualim di
kamar lantai atas. "95% arang-barang selamat," kata Petty,
"makanya saya ingin Mama dan Daddy tenang. Kalau pulang mereka
nggak bisa istirahat nanti." Titiek memang tak sampai terlompat
ke Jakarta, meski Mus kini sudah mulai latihan berjalan, setelah
kedua lututnya dioperasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini