ATLET angkat besi Maman Suryaman, 25, kehilangan pekerjaan, terhitung November ini. Ia di-PHK-kan dari PT Mensana Utama, perusahaan yang mengelola enam gedung bioskop di Bandung. "Semula saya lemas, puyeng, dan stres. Yang saya pikirkan anak istri saya, mau dikasih makan apa," ujar Maman pekan lalu. Tapi, 'Karena saya konsentrasi untuk SEA Games, soal itu saya kesampingkan dulu." Sudah dua tahun Maman bekerja di perusahaan itu. Ia diserahi tanggung jawab mengawasi satu bioskop, mengontrol bagian loket, pintu masuk, dan kelancaran pengiriman film. Gajinya Rp 50 ribu sebulan. Tetapi dalam tahun ini, karena ada kesibukan PON dan mengikuti kejuaraan angkat besi El Sayed Nasir di Mesir, Maman hanya bekerja efektif tiga bulan. "Jadi, sebetulnya saya malu membicarakan musibah ini." kata Maman lagi. Selain Maman ada sembilan karyawan lagi yang terkena PHK masing-masing dapat pesangon dua kali gaji. Tapi ia tak tahu mengapa pemutusan hubungan kerja itu harus terjadi. "Katanya karena bangkrut. Tapi, saya tak memikirkan itu, sekarang konsentrasi ke Bangkok," kata atlet yang sudah mengantungi 40 medali emas sejak 1978 ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini