Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENGENAKAN busana kombinasi warna merah muda dengan abu-abu dan pernak-pernik bling-bling, Paramitha Rusady tampil di atas panggung Festival Lintas Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, pada Jumat, 28 Juli lalu. Malam itu, aktris dan penyanyi yang populer pada era 1980-1990-an ini membawakan lagu “Nostalgia SMA” dengan diiringi koreografi sejumlah penari latar berseragam sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival yang berlangsung selama tiga hari itu mengingatkan perempuan bernama lengkap Pradnya Paramitha Chandra Devy Rusady ini pada masa keemasan Melawai sebagai kiblat tongkrongan anak muda Jakarta. “Acara ini adalah hal yang membahagiakan buat saya, karena kita masih bisa merasakan energi tahun 1980-an,” kata Mitha—sapaan akrabnya—kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingatan aktris yang lahir pada 11 Agustus 1966 ini pun seketika melayang ke masa remaja ketika hampir setiap hari menghabiskan waktu di kawasan Blok M. Mitha mengungkapkan, pencarian jati diri akan hal-hal yang berhubungan dengan budaya pop berawal dari tongkrongan di Melawai.
Salah satunya, tutur Mitha, dia menghabiskan waktu dengan kongko sambil belajar musik di sekolah musik Vidi Vici milik kakaknya, Ully Sigar Rusady, di Jalan Melawai Raya. "Waktu itu saya bertemu dengan banyak orang. Itu sekolah musik punya kakak saya dan saya sangat memanfaatkan itu," ujar pemeran Cindy di film Blok M (Bakal Lokasi Mejeng) ini.
Mitha juga kerap berbagi referensi musik dengan bertukar kaset, permainan sepatu roda, dan gerakan breakdance yang saat itu populer. Bagi Mitha, hiruk pikuk tongkrongan di Melawai pada era 1980-an adalah proses yang luar biasa. “Pokoknya menyenangkan, hidup seperti riil banget," ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo