Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERANCANG mode Kimberly Tandra menjadi salah satu desainer muda yang mencuri perhatian dalam perhelatan Jakarta Fashion Week 2025. Desainer 25 tahun itu menampilkan koleksi terbarunya berkolaborasi dengan Michimomo, fashion influencer asal Korea Selatan. Kerja sama bertajuk “Blooming Mugunghwa” tersebut kian meneguhkan eksistensi desainer asal Surabaya, Jawa Timur, itu dalam karya global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, desainer muda itu mengikuti kurasi Indonesia Now yang mengantarkan karyanya ke panggung New York Fashion Show lewat lini busananya, Suedeson. Gaya Suedeson menonjolkan warna-warna cerah dan flora asli Indonesia serta menggunakan sulaman tradisional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada pertengahan 2024, Kimberly meraih penghargaan “30 Under 30 Asia” versi Forbes. “Saat mendapatkan 30 Under 30 Asia Forbes aku kaget karena tiba-tiba dapat e-mail dan minta waktu untuk interview. Ternyata pas di umur saya 25 tahun dapat kejutan. Benar-benar enggak ada ekspektasi,” kata Kimberly kepada Ecka Pramita dari Tempo, Selasa, 22 Oktober 2024.
Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, Kimberly tertarik pada dunia fashion. Saat itu ia punya koleksi boneka beruang. Kemudian muncul inspirasi merancang busana untuk bonekanya dari sisa-sisa kain atau perca.
“Waktu itu aku benar-benar dari basic belajar jahit tangan dengan modal yang tentu sangat pas-pasan sampai saya jual juga baju bonekanya,” ujarnya.
Namun orang tua Kimberly sempat ragu ketika putrinya memilih karier di dunia mode yang dianggap tidak potensial. “Waktu aku mau kuliah fashion, orang tua aku kurang setuju,” tutur peraih gelar master Esmod Fashion Business di Paris ini.
Namun Kimberly membuktikannya dengan prestasi. Ia berhasil memamerkan koleksi pertamanya di New York Fashion Week pada 2018. Kimberly juga menjadi desainer termuda yang mengikuti kurasi Indonesia Now ketika ia berusia 19 tahun.
Sebagai desainer, Kimberly turut menyambut baik industri fashion Indonesia yang kian berkembang. “Aku sebagai pekerja fashion lokal juga senang karena mereka mulai mencari dan lebih menghargai brand lokal,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo