NYONYA Sumiskum, 49 tahun, istri tokoh Golkar itu setelah
mengikuti kursus 100 jam dan lulus dengan sertifikat sudah sah
menjadi akupunkturis. Namun ia belum praktek resmi. Dan kalau
toh itu dilakukan, katanya, "bukan untuk gantungan hidup.
Keahlian itu bukan untuk mencari nafkah."
la sendiri mengaku tertarik bidang tersebut karena "pengobatan
ini mengandung filsafat," ujar ibu 4 anak itu. Dan filsafat itu,
katanya lagi, cocok untuk orang Jawa. Misalnya, orang tak boleh
marah karena kemarahan akan merusakkan diri sendiri -- lever
akan terganggu.
Kecuali itu, "saya juga kepingin tahu, kenapa kok bisa
dipelajari oleh orang-orang nonkedokteran." Tapi, ia memang
merasa membutuhkan keahlian tersebut. Soalnya, sebagai aktivis
YPAC dan Lembaga Kanker, "saya banyak melihat orang-orang yang
menderita." Jadi, siapa tahu dengan keahlian itu ia bisa banyak
menolong.
Selama ini yang sudah dibantunya antara lain rekan-rekan
dekatnya. "Yang menyembuhkan sebenarnya si pasien sendiri,"
katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini