KAPTEN kesebelasan PSSI Utama Ronny Pattinasarany kaget. Ketika
bangun pagi - setelah malamnya memimpin pertandinan melawan
Selandia Baru, dan kalah -- di teras dan pekarangan rumahnya
teronggok 4 bungkus kotoran orang. Istrinya, Stella Makalew,
yang hendak membersihkan rumah dan bersirobok dengan 'gituan',
kontan menangis. Ronny tinggal di kawasan real estate Pulo Mas.
"Kami juga sakit hati atas kekalahan itu. Malah ditambahi
begituan pula," ujar ibu 2 orang anak itu. "Berhari-hari saya
memendam rasa sakit hati itu." Ronny, yang baru sekali itu
mendapat perlakuan kurang ajar demikian, bilang "Keluarga saya
yang tak tahu apa-apa, ikut ketiban pulung, " katanya.
Bahwa publik marah dan di Senayan, 11 Mei, "mencaci maki kami
karena kami kalah, itu hak mereka. Saya tidak marah. Itu
tandanya mereka mencintai tim Indonesia," katanya lagi. Tapi
bahwa keluarganya dijadikan sasaran, itu lain lagi.
Ronny lantas menyebutkan, sehabis SEA Games di Manila Desember
nanti ia akan mengundurkan diri dari tim nasional. Hanya akan
main untuk kesebelasan Warna Agung. Ia merasa sudah terlalu tua.
"Bukan gara-gara rumah saya dilempari kotoran, lho?" katanya.
Juga bukan karena telepon di rumahnya berdering terus -- yang
setiap kali diangkat, dari seberang sana cuma tersembur: "Tai! "
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini