Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Lagu "bengawan solo"

Gesang, 66 th, lagunya "bengawan solo", diharamkan oleh pemerintah malaysia. pemerintah malaysia menganggap bahwa lagu-lagu yang dinilai memuja keindahan negeri orang tidak seronok untuk diperdengarkan. (pt)

30 April 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

'BENGAWAN Solo' bisa kemana-mana. Namun gesang, 66 tahun, sang pencipta, tetap saja di Solo. Baru sejak tiga tahun ini keadaannya lumayan, setelah dapat hadiah rumah di kompleks Perumnas Palur, Solo. Ia juga tak kaget mendengar berita bahwa Malaysia memasukkan lagu itu dalam 500 lagu asing yang diharamkan. Menurut seorrang pejabat Radio & Talivishen Malaysia, kepada pembantu "Suara Merdeka" Semarang, lagu-lagu yang dmilai memuJa keindahan negeri orang tidak seronok untuk diperdengarkan. Misalnya dari Prancis (I Love Paris), dari Australia (Walzing Mathilda) dari Singapura (Singapura) dan dari Indonesia yang disabet adalah Bengaqan Solo-nya Gesang. "Biar sajalah", kata Gesang. Dengan tenang ditambahkannya, "Mungkin Malaysia sudah puas menikmati laguku itu...". 'Bengawan Solo' dibuat Gesang di tahun 1944. Sejak itu lagu tersebut berkumandang luas di mancanegara - termasuk Malaysia - dan Gesang tak pernah kecipratan sepeser pun. Bengawan Solo sekarang memang tak suka meluap lagi setelah ada Waduk Wonogiri. Lalu apa kabar lagu 'Waduk Wonogiri' yang pernah dipesan pimpinan proyek itu? "Belum jadi", sahut Gesang. "Ilhamnya sel ret", tambahnya sambil mengurus koleksi burungnya: ada ditcu, cocak ijo, kacer abang dan branjangan. Acara harian Gesang yang hidup membuang itu memang bergaul dengan burung. Tiap siang, ia duduk tenang ditemani segelas kopi, merokok, dan menikmati kicau burung. "Saya harapkan dari suara burung itu akan lahir lagi lagu baru", ujarnya, "entah apa namanya nanti ...."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus