BINTANG di langit bertemu lagu patriotik di Observatorium Bosscha Lembang, Jawa Barat. Peneropong bintang Dr. Bambang Hidayat, kepala ob servatorium itu, ternyata juga pengumpul lagu-lagu patriotik dan masa pendudukan Jepang. Memang, ada yang dikaguminya, yakni, "lagu-lagu itu bahasa Indonesianya baik dan cermat", selain menggugah dan menggaJ lang semangat persatuan." Lalu kritiknya, "Memang, ada sedikit bombastisnya." Lagu-lagu itu diperoleh Bambang tentu saja bukan dari bintang, tapi surat-menyurat. Belum lama ini, misalnya, ia mendapat tambahan 6 lagu: Memuji Amat Heiho, Puji Kepada Heiho, Mars Pembela Tanah Air, Ayunkan Palu Bikin Kapal, Bekerja, dan Hidup Baru. "Pengirim lagu itu rata-rata berumur 60 tahun," tuturnya. Tak disebutkan nama orangnya. Dari enam lagu itu, Memuji Amat Heiho sudah tak asing lagi di telinga guru besar astronomi ITB berusia 53 tahun ini. Ia sudah hafal lagu itu pada usia 10 tahun. "Tapi sampai sekarang saya tak tahu, mana yang benar, Amat atau Achmad," katanya. "Yang jelas, semangat patriotik rasanya merasuk sampai tulang sumsum." Lalu apakah kini di Observatorium Lembang sering terdengar musik perjuangan atau Bambang mendengarkan lagu lewat headphone? "Oh, ya tidak. Pada saat meneropong bintang, perhatian saya harus benar-benar terfokus pada pekerjaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini