Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Suka menulis lirik lagu

Siti hardiyanti rukmana, sebetulnya sudah mulai menulis lirik lagu sejak 1983. baru sekarang ditampilkan. kebanyakan bertema cinta. beberapa ciptaannya diperdengarkan di tmii ketika hut ibu tien.

5 September 1987 | 00.00 WIB

Suka menulis lirik lagu
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
TUNGGULAH: sebuah kaset yang berisi lagu-lagu cinta akan beredar di pasaran pertengahan bulan ini. Pencipta lirik lagu itu . . . Titiek Puspa? Bukan. Tak lain: Diyanti R. Ini bukan nama samaran, tapi nama yang diringkas. Nama panjangnya: Siti Hardiyanti Rukmana. Tak salah lagi: dialah putri sulung Presiden Soeharto. Tutut -- panggilan akrabnya -- sebetulnya sudah menulis lirik lagu sejak 1983. Baru sekarang berani tampil, itu pun dengan nama yang tak dilengkapkan. Alasannya: "Karena saya malu -- padahal Ibu sudah mendorong hobi ini," katanya. Kenapa lagu-lagu cinta? "Ini sesuai dengan motto saya, kok. Semua persoalan berat jadi ringan, bila disertai dengan perasaan cinta, dalam arti asih," kata Tutut kepada Sri Indrayati dari TEMPO. Beberapa ciptaan Tutut diperdengarkan di depan undangan di Sasono Langen Budoyo TMII Jakarta, Ahad pekan lalu. Salah satunya berjudul 23 Agustus sebuah tanggal yang persis dengan hari itu. Yakni persis dengan tanggal kelahiran ibu yang sudah mendorong hobinya, Ibu Tien Soeharto. Hari-hari telah berlalu, setahun bertambah usiamu, arungi kehidupan dunia, pendamping setia semua yang tercinta. Itu sebait syairnya. Dan di hari ulang tahun Ibu Tien itu sekaligus juga diperingati HUT pertama Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan -- Tutut ikut menyanyi di panggung menemani penyanyi-penyanyi tenar, Titiek Hamzah, Emilia Contessa, Luluk Purwanto, Imaniar, Maya Rumantir, dan beberapa artis lainnya lagi. Ibu Tien tampak selalu tersenyum, walau di hari ulang tahun ke-64 itu, Ibu Negara agak terganggu kesehatannya. Lagu lainnya lagi, misalnya, Bisik Canda, ternyata dibuat dengan nada jenaka: Bisik sapa, penuh canda, tampanmu manja pesona, senyummu menawan hatiku Untuk siapa bisikan canda itu? "Ini, lho ," katanya tersenyum, sambil melirik seorang lelaki di sebelahnya. Lelaki itu, Indra Rukmana. Sang suami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus