Lomba lari di senayan

SORE 4 Nopember, satu jam sebelum penutupan Persade X di Stadion Senayan, nomor lomba lari 400 meter untuk para Dirjen ke atas. Begitu bendera merah dikebut, brul seluruh rombongan melangkah adu cepat. Dr. Herman Susilo meninggalkan yang lain. Rupanya pula dialah yang paling siap berlomba. Ini dilihat dari cara dia berpakaian. Sekitar 75 meter dari garis finish peserta yang jauh tertinggal sekitar 5 meter. Para ibu yang menonton tentu saja menjagoi Herman Susilo yang sore itu jadi bintang lapangan. Tapi tiba-tiba dokter kita ini sedikit sempoyongangan, buk! Herman jatuh, perut beradu dengan tanah terlebih dahulu. Ibu-ibu menjerit kaget. Biarpun keluar darah sedikit dari mulutnya, Herman rupanya masih punya semangat tinggi. Lari lagi. Selang 5 langkah, eh, jatuh lagi. Toh dia bisa sampai garis finish. Corong mikrofon yang diajukan wartawan TV cepat dicekal Herman. Tapi dari mulutnya tidak keluar suara apa-apa. Herman Susilo memang tidak mendapat nomor kali ini. Tapi setelah mengatur napas kembali, ujarnya: "Saya siap untuk lari 200 meter. Tidak 400 meter. Tapi tahun depan, oke."