PENYAIR yang berumah "di atas angin" Rendra, 50, sudah turun ke bumi Kamis malam pekan lalu, di sebuah rumah yang bocor di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Ia menguraikan betapa pentingnya seniman mengurusi diri sendiri. "Seperti anggota masyarakat yang lain, seniman tak boleh ketinggalan. Mari kita membentuk koperasi seniman," ujarnya. Gagasan Rendra ini mendapat sambutan dari 24 seniman (penyair, penulis novel, dan pelukis) yang hadir, karena dalam undangan sudah disebutkan tujuan pertemuan itu. "Tentu saja koperasi yang kita dirikan harus dikelola oleh mereka yang mengerti bisnis. Saya sendiri tidak paham hal itu," kata Rendra berbasa-basi. Malam itu, terbentuklah koperasi seniman dengan nama: Induk Koperasi Seniman Indonesia. Ketika diadakan pemilihan pengurus koperasi, Rendra mulanya menolak dipilih. Alasannya: ia tak tahu seluk-beluk bisnis. Setelah didesak-desak, ia bersedia juga duduk, tapi hanya menjadi ketua I. Jabatan ketua umum dipegang Sahala, S.H., orang bisnis yang mengaku "penggemar seni". Sahala adalah pemllik rumah tempat pertemuan itu, yang nantinya dipakai kantor koperasi. "Kesediaan saya sebagai pengurus dengan catatan, saya hanya membantu dengan pikiran-pikiran," ujar Rendra. Sebagai tanda resmi berdirinya koperasi itu, Rendra didaulat memotong tumpeng. Kemudian ia menutup pertemuan dengan pidato singkat: "Koperasi telah kita dirikan. Tinggal kita membuktikannya. Aktivitas kita mulai besok pagi," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini