MEMNAKJUBKAN. Keindahan yang belum pernah saya lihat selama hidup," kata dubes Austria untuk Indonesia, Dr. Ernst Illsinger setelah turun dari puncak Gunung Rinjani, Lombok, pekan lalu, bersama kedua anaknya, Ernst, 57, mendaki Gunung Rinjani dari Desa Sembalun Lawang. Seorang anaknya, Michael, menderita sakit perut di Plawangan, yang terletak pada ketinggian 2.800 meter, sehingga tak bisa meneruskan perjalanan ke puncak. Tapi itu tak menyebabkan Ernst dan seorang anaknya lagi, Christian, 23, membatalkan pendakian. "Lombok yang indah. Sayang, tak banyak diketahui orang. Setibanya di Jakarta, saya akan memberi tahu semua dubes tentang ini," katanya. Keluarga Illsinger memang dikenal sebagai keluarga pendaki gunung. Pada usia 7 tahun Ernst, misalnya sudah mulai mendaki gunung di negaranya. Pegunungan Alpen bahkan sudah berkali-kali ditaklukkannya. Gunung Kilimanjaro didakinya dua tahun lalu. Tahun depan, ia ingin mendaki Jayawijaya, Irian Jaya. Rahasia suksesnya? "Naik gunung harus punya rasa percaya diri dan kuat," katanya. Ernst memang kuat sehingga penduduk di lereng Gunung Rinjani memberinya nama Anak Tareb, yang artinya lelaki kuat. Kedua anaknya juga mendapat nama baru. Christian, karena berhasil ke puncak, dipanggil Mohammad, sedangkan Michael dipanggil Ahmed. Keluarga diplomat yang akrab dengan penduduk setempat itu tampak senang dengan nama-nama baru itu. Bahkan Mohammad dan Ahmed bila ditanya kapan kembali ke Lombok dengan lancar menjawab: "Insya Allah ....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini