BISA menyanyi selagi capek? Oh, tidak. Dan karena itu si burung camar Vina Panduwinata membatalkan diri menumpang mobil reli Jakarta-Sukabumi, Sabtu pekan lalu. Soalnya, "Tiba-tiba saya diminta ikut mengisi acara malam harinya di Sukabumi. Biasa, menyanyi. Ya, menghibur para pereli itu," kata Vina. Alasan lain ada lagi. Ahad malamnya Vina harus muncul di Hotel Hilton, Jakarta, untuk menerima penghargaan dari perusahaan pita kaset BASF perusahaan yang mengadakan reli itu -- sebagai salah satu dari tujuh penyanyi berprestasi. Dan karena itu, ia tak menyesal batal merasakan nikmatnya reli mobil, yang begitu ia impikan. Ada gantinya, kok. Lewat album Cinta yang terjual di atas 200 ribu, pihak BASF memberi hadiah jalan-jalan di Ludwigshafen, Jerman Barat, kantor pusat perusahaan kaset itu, kepadanya. Tahun lalu, Vina sudah menikmati hadiah serupa. Toh, ia senyum juga. Mungkin si camar ini benar-benar memegang kata pepatah, "jangan melepaskan burung di tangan, selagi mengharap reli di langit".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini