BRIGADIR Jenderal (tituler) Lee Hsien Loong, Menteri Pertahanan Singapura, tampaknya sangat diperhatikan oleh media massa di negerinya. Pekan lalu, mengikuti kunjungan ayahnya, PM Lee Kuan Yew, ke Brunei, ia pun ambil bagian dalam acara menembak tepat. Tuan rumah, Sultan Bolkiah, tepat mengenai sasaran. Disusul PM Lee. Giliran Lee Hsien Loong membidik dengan senapan mesin ringan Ultimax-100 buatan Singapura sendiri, eh, peluru meleset. "Kegagalan" ini dimuat surat kabar The Straits Times, dan sejumlah orang rupanya sulit mempercayai kebenaran kemelesetan itu. Itu soalnya, bila si wartawan penulis berita kemudian ditegur oleh seorang perwira tentara Singapura yang menjadi komandan latihan di Brunei. "Tembakan Menteri tak meleset," kata komandan itu. Ia menjelaskan bahwa Lee memang sengaja menembak batu bata di belakang sasaran. Tentu saja si wartawan merasa aneh. Lebih aneh lagi, ternyata komandan itu pun mengaku mendengar komentar PM Lee tentang anaknya, sehabis peluru melejit. Begini, "penembak tepat yang buruk." Setiba di Singapura kembali, si wartawan penasaran, lalu mengeceknya kepada yang bersangkutan. "Oh, lupakan saja itu," jawab Lee, yang kini juga menjabat menteri perdagangan dan industri. Anda sebenarnya menembak sasaran atau batu bata? Batu bata, jawab Lee. Maka, wartawan itu pun minta maaf. Tapi si wartawan tetap bingung. Ia membandingkan dirinya dengan seorang saksi dalam perkara pembunuhan dan perkosaan dalam sebuah film Jepang terkenal, Rashomon. "Saya datang, saya melihat, tapi saya tak menyaksikan seluruhnya," tulis wartawan itu. Dalam film itu ada tiga saksi yang memberikan kesaksian berbeda-beda. Maka, pengadilan, juga si wartawan, pun bingung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini