"EDAN! Edaaannn . . . ! Tiga puluh tahun saya melawak, tak pernah saya degdegan seperti ini." Yang menggerutu itu S. Bagio, 53, pelawak senior. Ada apa, Gio? "Saya harus melawak dengan teknologi tinggi. 'Kan sama dengan jadi pengantin baru. Mulainya dari mana, bingung. Nyenggol, bingung, tidak nyenggol, juga bingung... he ... he ...." Begini, Jumat pekan lalu, acara rekaman Panggung Gembira menyambut HUT ke-24 TVRI S. Bagio diminta melawak tunggal. "Saya 'kan nggak enak melawak tunggal, nanti dikira grup saya ada apa-apanya," kilah Bagio. Tapi karena sudah ada lawak grup dalam acara itu, Bagio tetap muncul, tidak tunggal juga tidak dengan grup. Ia ditemani Darto Helm dan Diran, meski hanya dalam bentuk rekaman televisi. Omongan Bagio, dan semua tingkah lakunya, tentu, harus sesuai dengan lawakan kedua rekannya dalam rekaman itu. "Jadi, saya harus menghafalkan dialog dengan persis. Kalau lupa, atau salah, 'kan tidak nyambung . . .," ujar Bagio. Misalnya, begitu Bagio naik panggung, dari televisi (layar tv itu 2 meter) muncul Darto dan Diran mengejek Bagio. Bagio kesal dan melemparkan sepatunya ke TV itu. Sepatu itu tiba-tiba sudah diambil Diran dan Darto -- dalam layar, lho. Itulah yang Anda saksikan Minggu malam yang lalu di televisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini