TAK sia-sia Christine Hakim lebih mengentalkan diri menyelami
seluk-beluk seni peran. (TEMPO, 21 Mei). Buktinya, koleksi Piala
Citra yang sudah tiga di tangannya, bertambah satu lagi minggu
lalu. Dia terpilih sebagai pemain wanita terbaik di FFI 1983
Medan, berkat permainannya dalam film Di Balik Kelambu.
Seperti kata sebuah peribahasa, orang yang beroleh penghargaan,
sebetulnya sedang menggendong monyet besar di tengkuknya.
Christine, 27 tahun, memang merasa beban baru membentang di
hadapannya. "Sebab dengan mendapat Citra bukan berarti kita
sudah sampai di tujuan," komentarnya. "Tapi kita harus mencari
citra dari Piala Citra itu sendiri. Kita harus mencari lagi,"
tambahnya bersungguh-sungguh.
Bintang film yang teratur berlatih senam itu memang tak ingin
ketutup-beduk. "Sebab, puas berarti berhenti," ujarnya "saya
lebih puas dikritik acting saya daripada orang bilang: Chris,
kamu bermain bagus. Kalau tak kuat mental, cepat terbuai dan
macet." Untuk senantiasa waspada pada kekurangan dirinya,
bintang yang kata Teguh Karya "tidak cantik tapi punya daya
tarik dan cerdas" itu, rajin mengukur dengan sejumlah bahan
bandingan -- termasuk menyimak kebolehan para bintang dari
mancanegara. Selamat!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini