KATAKANLAH, itu cinta dalam pandangan pertama," Ujar Ny. Hope
Cooke yang kemudian dikenal sebagai Ratu ikkim. Dalam usia 18
tahun ia menikah dengan Pangeran Palden Thondup Namgyal (ketika
itu 35 tahun)-pewaris takhta kcrajaan kecil Sikkim di
In(iia--pada tahun 1959.
Tapi keluarga itu kini guncang. Mereka pekan lalu mengurus
perceraian di sebuah pengadilan di New York. Menurut ratu
kelahiran Amerika Serikat itu, sebagian alasan perceraian itu
adalah karena sangudmi hendak memulangkan kedua anaknya - yang
disc kolahkan di AS - kembali ke Sikkim. Kedua anak itu pergi ke
AS bersama sang ibu pada 1973.
"Mereka harus pulang," kata Namgyal, "sebab mereka harus
mengenali negerinya. bangsanya, bahasanya dan tradisinya." Kalau
kedua anak itu Palden, lelaki 16 tahun dan Hope, perempuan 12
tahun terus tinggal di AS, "praktis mereka akan lupa keplda
bahasa negerinya," lanjut raja yang lantas kehilangan takhtanya
sesudah rakyat-nya berdemonstrasi pada 1973 menentang
pemerintahan kerajaannya itu.
Sampai akhir pekan lalu pengadilan belum memutuskan ikut siapa
kedua anak itu. Yang jelas, sang ibu merasa anlat keberatan
membiarkan kedua anaknya pergi ke Sikkim. "Itu adalah kemalangan
yang sangat menyedihkan," ujarnya. Soalnya, ia menganggap Sikkim
tidak aman bagi kedua anaknya. Anak tirinya -- yang diperoleh
Namgyal dari istri pertama -- pada tahun 1978 diduga dibunuh
orang dalam suatu kecelakaan lalu-lintas yang disengaja, di
Gangtok, ibukota Sikkim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini