MEMPELAI lelaki bernama H. Ali Sadikin, duda berusia 60 tahun dengan empat anak, bekas gubernur DKI Jakarta yang populer. Pengantin perempuan adalah Linda Sjamsudin Mangaan, janda 35 tahun dengan tiga anak, seorang insinyur. Akad nikah --dilangsungkan dalam dua adat, Sunda dan Minang -- dan resepsi berlangsung Minggu yang lalu, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta. Bang Ali -- inilah panggilan populernya -- memakai sarung berjas, berdasi, dan berkalung untaian melati. Ia tersenyum cerah, menyambut tetamu. Mempelai wanita berkain kebaya, dan dari rambutnya rangkaian melati menjulur ke bawah, panjang. Di antara tamu yang ratusan orang itu tampak, antara lain, Menaker Sudomo, bekas Rektor UI Mahar Mardjono, bekas Kapolri Hoegeng, Dirjen Perla Habibie, pengusaha Hasjim Ning. Tamu-tamu ini, konon, tak diundang secara resmi. Sebagian diberi tahu per telepon oleh Bang Ali sendiri, sebagian lagi hadir karena membaca berita yang "bocor" di sebuah harian. Memang ada maksud, upacara ini dilangsungkan di hari kampanye pemilu. Menurut kalangan yang dekat dengan kedua mempelai, agar pernikahan tak ramai dipublikasikan. Kenyataannya, pesta cukup meriah. Terutama karena mempelai begitu ramah dan murah hati untuk berpose melayani permintaan para juru foto dari berbagai media massa. Pertemuan antara Bang Ali dan Linda bukan terjadi baru-baru ini. Kedua keluarga sudah saling mengenal. Ayah Linda, Sjamsudin Mangaan (almarhum), adalah pengusaha pencetus gagasan Jakarta Fair yang kini disebut Pekan Raya Jakarta itu, di tahun 1960-an -- ketika Bang Ali masih menjadi gubernur. Linda -- bercerai dengan suami pertama pada 1981 -- dan Nyonya Nani Sadikin -- istri Bang Ali yang meninggal di tahun lalu -- menurut sebuah sumber, sudah akrab mereka punya satu guru mengaji yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini