Menjadi kolektor berlian

FAROUK Afero, 47, kini hidup bergelimang berlian. Ini bukan kabar burung, bukan pula sekadar adegan film. Tepatnya, ia membuka laboratorium khusus untuk menilai batu mulia. Baru berjalan sekitar empat bulan, Farouk sudah beroleh pengalaman sekarung ihwal. Hingga ia bisa menyimpulkan betapa orang kita sering menghamburkan uang sampai jutaan rupiah untuk suatu barang yang sebenarnya bernilai seperak. Bahkan sempat dicatatnya, "60% permata di Indonesia palsu," ujar Farouk terheran-heran. Sudah meninggalkan film? Sudah lupa perjuangan untuk menjadikan film Indonesia tuan rumah di negeri sendiri - seperti pernah dilakukan Farouk dengan menggunduli kepalanya? "Mungkin film yang sudah meninggalkan aku," sahut bapak empat putra yang telah membintangi lebih dari 100 film sejak 1960 itu. Lalu dilanjutkannya, "Karena aku enggan jadi kuli sampai tua ...."