SORAYA Perucha, di luar kesibukannya main film, kini punya kegiatan baru. "Saya sedang belajar nulis," ujarnya. Sejak bulan lalu, ia bergabung di Karina, majalah remaja produk Kartini. Tampaknya, kesibukannya sekarang ini memberikan warna-warna baru. Buktinya, ia nggak kewalahan membalas surat-surat yang datang lewat rubrik Perucha Menjawab. Padahal, sebulan paling sedikit ia menerima 20 pucuk surat. Ada yang dari Bogor, Semarang, Jakarta, dan lain-lain. Isinya pun macam-macam. Mulai soal remaja yang kasmaran sampai ramalan bintang. "Pokoknya, masalah yang menyangkut dunia remaja," kata Ucha, 30. Ia juga tak canggung mengimbangi keluhan remaja yang rata-rata berumur 15 hingga 20 tahun dengan gaya bahasa pop. Misalnya, ada yang menanyakan "apa ada obat atau jamu peninggi badan?" Dengan santai Ucha menjawab, "Mau cari jamu galian jangkung? Ada. Cari saja jamu cap Gondo Sari, dengan rasa strawberry. Tapi, nyarinya harus di bioskop yang mutar film si Ginah . . . he . . . he." Janda Sjumandjaja ini mengaku dikontrak Karina tanpa batas waktu. "Sampai saya bosan," katanya. Tapi, kelihatannya Ucha tak bakal jemu. "Habis, honornya lumayan, sih," kata bekas atlet perenang itu. Ia juga dibebaskan dari jam kantor seperti layaknya anggota redaksi lainnya. "Mejanya saja masih nebeng, lho."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini