Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meraih Gelar Doktor

Ide anak agung gde agung, 59, memperoleh gelar doktor dari univ. utreeht, denhaag, tesisnya berjudul: perundingan indonesia-belanda, ditulis dalam bahasa belanda. (pt)

28 Juni 1980 | 00.00 WIB

Meraih Gelar Doktor
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BEKAS Menteri di Zaman Kabinet Hatta dan Burhanudin Harahap, Ide Anak Agung Gde Agung, 59 tahun, Ahad pekan lalu tiba kembali di Jakarta, setelah awal Mei lalu berhasil memperoleh doktor dari Universitas Utrecht, Denhaag. Tesisnya berjudul Perjanjian Renville, Titik Balik Perundingan Indonesia-Belanda Ditulis dalam bahasa Belanda. Menurut ahli riset di Deparlu itu, yang mendorongnya mengajukan tesis ialah Menlu Mochtar Kusumaatmadja sendiri. "Untuk tambahan sejarah perjuangan kemerdekaan RI," katanya, menirukan Mochtar. Dengan kemeja lengan panjang, dasi coklat dan celana wool kelabu, bekas dubes berbagai negara di Eropa itu memang masih nampak sebagai diplomat. Tesis dia kerjakan selama 1« tahun. Bahannya dikumpulkan dari pengalamannya sendlri, darl wawancara dengan pemimpin Indonesia dan Belanda yang di masa itu aktif, dan dari sejumlah arsip tentang perjanjian Renville yang ada di negeri Belanda. Anak Agung memang tepat memilih waktu. Arsip pemerintah di negeri Belanda yang telah lebih 30 tahun, dinyatakan sebagai bukan rahasia lagi (arsip perjanjian Renville bertahun 1948). Karena itu, ceritanya, ia banyak mengungkap hal baru. "Misalnya terungkapnya kecurangan Belanda. Aksi Polisional II ternyata direncanakan masak-masak oleh Belanda, meski sudah ada perjanjin Renville," tuturnya. Agustus nanti bapak dari 4 anak ini pensiun. "Tapi saya tak akan diam. Saya akan mehulis. Masih banyak masalah belum diungkapkan, antara lain tentang perkembangan ekonomi kita sejak kemerdekaan sampai kini," katanya bersemangat. Dan tentu setelah pensiun putra Bali ini kan mempunyai banyak waktu menonton lenong, sandiwara Betawi yang amat disenanginya. Satu keinginannya tesisnya diindonesiakan dan diterbitkan. Anak Agung juga dulu penyumbang rubrik tinjauan luar negeri majalah Star Weekly yang dipimpin almarhum P.K. Ojong -- sampai majalah itu dibreidel pemerintah Sukarno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus