PARA atlet Irian Jaya resah. "Banyak kejadian membuat kami
kecewa," ujar Leo KapiSsa mewakili kawankawannya: Melly Mofu,
Yulius Affar, Elisa, Mathias Mambay, Joseph Miagan, Yacub
Attarury. "Kami merasa ditipu terus-menerus," lanjutnya. "Ibarat
kata, sebelum pertandingan baik pembina atau pelatih seakan-akan
hendak mencium kaki kami. Mereka selalu bilang mulukmuluk. Kalau
menang, mau minta apa saja bakal dikasih --selama benda-benda
itu ada di bumi . . . " Tapi kenyataannya?
Misalnya, kepada mereka pernah dijanjikan "uang sepatu" Rp 32
ribu. "Tapi ketika ditagih, susahnya bukan main." Leo malah
merasa ditipu mentah-mentah' Ketika ia hendak mengambil uang
itu, di hari yang dijanjikan, ternyata pengurusnya sudah kabur
duluan ke Ir-Ja.
Menurut mereka semua itu sangat mengganggu perasaan. Karena itu,
ungkap Leo, "Sesudah SEA Games 30 Oktober di Manila nanti,
mungkin kami semua akan berhenti. Kecuali, sambungnya, "Kalau
kami tak ditipu lagi." Leo nampak kesal betul.
"Kami sudah mencoba menyumbangkan tenaga buat Irian, tapi kok
begini balasan yang kami terima." Mereka juga ragu apakah hadiah
Tabanas Rp 500 ribu per orang yang dijanjikan pengurus PASI
Ir-Ja--setelah tim atletik Irla berhasil menempatkan diri di
urutan 7 besar pada PON kemarin -- bakal betul-betul mereka
terima.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini