HARI ulang tahun kemerdekaan Amerika Serikat yang ke-212 dirayakan dengan penuh gelak tawa. Itu di Jakarta, tepatnya di rumah kediaman dubes AS, Paul Wolfowitz pekan lalu. Tentu bukan karena Amerika "berhasil" menembak pesawat Airbus Iran di Teluk. Itu karena Paul Wolfowitz pintar menembak yang hadir dengan banyolan yang diucapkan dalam bahasa Indonesia yang fasih. "Beginilah Amerika merayakan kemerdekaannya. Dengan hot dog dan hamburger," kata Paul kemudian mempersilakan yang hadir menyantap hidangan. Tamunya, dari dua ribu undangan yang disebarkan, sangat beragam. Ada menteri, anggota DPR, bintang film, pengusaha, sampai penyanyi. Ketika musik melantunkan irama country, Paul membuka acara santai dengan mengajak istrinya, Clare Wolfowitz, bergoyang. Ini diikuti pasangan-pasangan yang lain. Sebagai tuan rumah yang baik, Paul kemudian menggilir tamu-tamunya -- yang wanita tentu saja -- untuk menjadi pasangan di lantai dansa. Pilihan pertama jatuh pada Mien R. Uno, direktris sekolah pengembangan pribadi John Robert Powers cabang Indonesia. "Kami saling mengenal baik," ujar Mien tentang sang dubes. Katanya, Paul memang rajin memenuhi undangan setiap ada acara kesenian Indonesia. Dan Mien kerap bertindak sebagai MC pada acara seperti itu. Mien pernah penasaran dan bertanya pada Paul, mengapa ia tidak canggung setiap berhadapan dengan orang maupun kebudayaan Indonesia. Dan jawaban Paul, seperti dikutip Mien, "Karena semua orang Indonesia seperti Anda. Keren dan baik. Maka, saya merasa tidak terasing di sini." Mien juga pernah bertanya soal penguasaan bahasa Indonesia itu pada Paul. Dan ini jawabannya, "Karena saya mencintai negeri ini. Rasanya, seperti di rumah sendiri." Usai melantai dengan Mien, Paul menggaet Zoraya Perucha. Paul pun berbicara soal film Indonesia, bukan film Rambo. "Saya sudah menonton film Indonesia, Ibunda. Tapi saya kesulitan menangkap bahasa Indonesia dalam film," katanya. Tak jelas apa jawab Perucha, karena ia tidak ikut main di film itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini