Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Merenungkan Nasib

Farah Diba, merenungkan nasibnya sejak harus meninggalkan istana dan kekuasaannya di Iran dan hidup dalam pengungsian.(pt)

30 Agustus 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"MEMANG saya pernah berpikir untuk bunuh diri, tapi itu di luar kesadaran saya. Mungkin karena terlalu letih," ujar Farah Diba, 41 tahun, istri bekas Syah Iran. "Tetapi saya tahu, saya tidak berhak meninggalkan dunia atas keinginan pribadi. Itu akan terlalu mudah." Ibu 4 orang anak (2 lelaki, 2 perempuan) yang menikah dalam usia 21 itu, saat ini masih berada di Istana Koubeh, Kairo, dalam perlindungan Presiden Sadat. Ia mengaku, sejak terpaksa harus meninggalkan istana dan kekuasaannya di Iran, ia kehilangan keseimbangan, meskipun selalu berusaha tetap "berpikir positif." "Kami sudah dilukai sedemikian rupa sehingga tak mungkin sembuh kembali, " katanya. "Tetapi akhirnya saya sampai pada kesimpulan: pemecahan segala persoalan sebetulnya terpulang kepada diri sendiri, terutama dalam hal menerima nasib. Ini bukan fatalisme, tapi sekedar kepercayaan saja terhadap eksistensi Kitab Besar tempat kehidupan kita tercatat di luar pengetahuan kita. Dengan kata lain, kita berada di antara tanan Tuhan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus